Beri Motivasi, Risma Cerita Perjuangan Arek Suroboyo Hadang Sekutu

Beri Motivasi, Risma Cerita Perjuangan Arek Suroboyo Hadang Sekutu

Amir Baihaqi - detikNews
Selasa, 30 Okt 2018 18:48 WIB
Foto: Istimewa
Surabaya - Puluhan laskar rakyat dan tentara keamanan rakyat (TKR) serta arek-arek Suroboyo saling berhadapan dengan tentara sekutu dan Belanda. Tak peduli meski arek-arek Suroboyo hanya bersenjatakan senapan butut dan bambu runcing

Kontak senjata antara kedua kubu tak bisa bisa dihindarkan. Suara peluru pertama pecah dan kemudian disusul suara letusan selanjutnya.

"Merdeka atau mati, serbu!" teriak seorang laskar dengan memakai topi khas bala tentara Jepang.

Seketika itu, puluhan tentara sekutu langsung tergeletak tertembak atau terluka karena serangan yang masif dari arek-arek Suroboyo.

"Mallaby mati, Mallaby mati. Kita membunuh Mallaby," sahut salah seorang TKR muda.


Ya, adegan itu merupakan gambaran teatrikal bagaimana situasi Surabaya pada tahun 1945 di Surabaya ketika laskar rakyat, TKR, dan arek-arek Suroboyo berhasil memukul mundur dan mengepung tentara sekutu.

Akibat serangan itu, salah satu jenderal sekutu bernama Mallaby tewas oleh terjangan peluru arek-arek Suroboyo. Karena itulah, pecah perang 10 November 1945 antara arek-arek Suroboyo melawan tentara sekutu.

Beri Motivasi Pelajar, Risma Ceritakan Kematian Mallaby di Pertempuran SurabayaAksi teatrikal tentang tewasnya Jenderal Mallaby oleh para pelajar. (Foto: Istimewa)

Penampilan teatrikal itu sekaligus menjadi bagian dari rangkaian sekolah kebangsaan yang digelar Pemkot Surabaya. Sekitar 1.000 pelajar dari jenjang SD sampai SMP tumpek blek menjadi satu di Taman Jayangreno di sekitar Jembatan Merah, Kota Surabaya.

Seperti biasa, dengan gaya khas berapi-api, Risma berhasil mengaduk emosi dan memberi motivasi kebangsaan ribuan pelajar. Ia tak henti-hentinya mengajak pelajar untuk menghargai jasa para pahlawan dan mengajak mengisi kemerdekaan yang telah direbut dari tangan penjajah.


Saat memberi motivasi, Risma menceritakan perjuangan arek-arek Suroboyo yang berjuang menghadang sekutu hanya dengan bermodalkan senjata seadanya.

"Tidak mudah saat itu, para pejuang harus mempertahankan kemerdekaan di tengah keterbatasan senjata. Namun mereka pantang menyerah untuk mempertahankan kemerdekaan, sehingga ribuan pahlawan pun gugur kala itu," tegas Risma di atas panggung, Selasa (30/10/2018).

Untuk itu, ia meminta agar para pelajar meneladani semangat para pahlawan. "Aku harus sukses. Aku harus berhasil, karena aku meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan," pekik Risma

"Sanggup anak-anakku?" tanya Wali Kota Risma yang kemudian dijawab sanggup oleh para pelajar. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.