Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam kesempatan itu didapuk sebagai pembicara sekaligus guru. Di hadapan ratusan pelajar, wali kota yang sudah meraih beberapa penghargaan internasional itu menjelaskan arti kemerdekaan yang sudah diraih para pahlawan.
"Kalian bisa bersekolah dan beraktivitas seperti sekarang, karena hasil perjuangan. Karena itu, sudah seharusnya kalian meneruskan perjuangan para pahlawan. Tentunya tidak dengan mengangkat senjata, melainkan dengan belajar agar sejajar dengan bangsa lain," kata Risma, Kamis (25/10/2018).
Menurut Risma, penjajahan saat ini sudah berlangsung, bukan lagi dengan kontak fisik atau dengan senjata. Tapi sudah dengan cara-cara lain yang membuat terlena anak bangsa.
"Jangan terlena dengan gadget, itu semua by design untuk menghancurkan bangsa ini. Kalau kalian ingin negara ini tidak dijajah kembali, kalian harus bisa membagi waktu. Jangan hanya main game terus," ungkapnya.
Senada dengan Risma, salah satu veteran Samsi (63) yang hadir sepakat dengan apa yang disampaikan Risma. Pelajar zaman sekarang harus mengetahui dan memaknai perjuangan para pejuang dahulu sehingga tidak lagi terjajah.
"Generasi penerus harus bisa menjadi orang yang cerdas agar tidak dijajah kembali serta mampu menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan antarsesama manusia," kata Samsi.
Sekolah kebangsaan merupakan agenda tahunan yang digelar Pemkot Surabaya setiap bulan November dan biasanya melibatkan para pelajar.
Simak Juga 'Saat Risma Ikut Bersih-bersih Jalan Pakai Semprotan Air':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini