Ribuan Warga Surabaya Peringati Peristiwa Perobekan Bendera Belanda

Ribuan Warga Surabaya Peringati Peristiwa Perobekan Bendera Belanda

Zaenal Effendi - detikNews
Rabu, 19 Sep 2018 12:20 WIB
Foto: Zaenal Effendi
Surabaya - Perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato menjadi bagian catatan sejarah penting bagi Kota Surabaya. Untuk mengenang peristiwa heroik tersebut, ribuan orang terlibat dalam drama teaterikal di depan hotel yang kini bernama Hotel Majapahit ini.

Selain para veteran, hadir Wali Kota Tri Rismaharini dan jajaran Forkompimda Kota Surabaya di antaranya, Kapolrestabes Kombes Pol Rudi Setiawan, Kapolres Tanjung Perak Antonius Agus Rahmanto dan Danrem 084/Bhaskara Jaya.

Sebelum drama teatrikal dimulai, seluruh peserta dan pejabat yang hadir mengikuti upacara bendera yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu perjuangan.

"Cek kurang ajar arek Londho ngibarno gendero abang putih biru nang bumi Suroboyo. Iki Indonesia wes merdeka. Dukno genderomu," terdengar rekaman suara disertai dentuman ledakan yang memulai aksi teatrikal perobekan bendera, Rabu (19/9/2018).


Ribuan Warga Surabaya Peringati Peristiwa Perobekan Bendera BelandaFoto: Zaenal Effendi

Risma mengaku sangat senang dengan banyaknya generasi muda yang terlibat dalam peringatan ini.

"Ini membuktikan jika semangat juang pantang menyerah para pejuang dengan segala keterbatasan juga dimiliki generasi muda yang mulai menghargai perjuangan dan ikut berjuang di masanya saat ini," kata Risma kepada wartawan usai mengikuti teatrikal.

Ia juga akan terus menyerukan semangat juang kepada generasi penerus agar makin kuat dalam mencapai keinginan serta menang dalam 'pertempuran' masa kini dalam bentuk lain.

"Semangat itu yang terus kita gelorakan. Anak-anak sudah mulai mengerti dan terus kita pompa supaya mereka tetap menjadi tuan dan nyonya sendiri di kota maupun di negara kita sendiri," harap Risma.


Ribuan Warga Surabaya Peringati Peristiwa Perobekan Bendera BelandaFoto: Zaenal Effendi

Tak hanya aksi perobekan bendera Belanda, Risma berencana akan menambah kegiatan teatrikal serupa. Salah satunya pertempuran arek-arek Suroboyo dengan tentara Tar tar. Namun Risma mengaku masih mengumpulkan bukti sejarah dari berbagai sumber terkait peristiwa tersebut.

"Selain perobekan bendera, perjuangan saat menang dari tentara Tar tar juga, tapi sedang kita susun," ungkap Risma.

Untuk sementara, dari arsip sejarah yang ada baru sebatas diketahui bahwa pertempuran arek-arek Suroboyo dengan pasukan Tar tar terjadi di seputaran Jembatan Merah hingga Peneleh.

"Lokasinya bukan di Perak. Dulu pelabuhannya bukan di sana (Tanjung Perak) tapi di Peneleh kalau lihat sejarahnya. Ini yang saya dapat dari arsip. Antara Jembatan Merah sampai Peneleh kita masih cari lokasi pastinya," ujar Risma.

Peringatan atau refleksi peristiwa ini memang rutin digelar setiap tanggal 19 September setiap tahunnya. Biasanya aksi teatrikal ini melibatkan ratusan hingga ribuan pelajar di Kota Surabaya, sekaligus untuk mengenang perjuangan para pahlawan. Peristiwa perobekan tentara Belanda di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) memang terjadi pada tanggal 19 September 1945 sebagai puncak dari pertempuran 10 November.



Tonton juga 'Crazy Rich Bekasians yang Gak Mau Kalah dari Nak Surabaya':

[Gambas:Video 20detik]

(ze/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.