Sebelum Gempa, Para Atlet Paralayang Berencana Makan Malam

Sebelum Gempa, Para Atlet Paralayang Berencana Makan Malam

Muhammad Aminudin - detikNews
Senin, 01 Okt 2018 18:38 WIB
Salah satu atlet yang selamat, Gigih, menceritakan rencana makan malam mereka sebelum gempa terjadi. (Foto: Muhammad Aminudin/File)
Batu - Sebelas atlet paralayang Jawa Timur yang tengah berada di Palu berencana untuk makan malam bersama seusai salat Maghrib. Namun gempa membuyarkan rencana mereka. Tiga dari atlet paralayang belum diketahui keberadaannya hingga kini.

"Kami punya rencana sebetulnya, makan malam bersama usai istirahat waktu maghrib. Tapi gempa terjadi sebelum maghrib tiba," cerita Gigih Iman (23), salah satu atlet paralayang yang selamat kepada detikcom, Senin (1/10/2018).

Gigih menceritakan usai mengikuti kejuaraan Cross Country Paralayang 2018, ia bersama seluruh anggota tim kembali menuju Hotel Roa-Roa, tempat mereka menginap.

"Setelah ikut kejuaraan kami kembali ke hotel, untuk istirahat, mandi dan habis maghrib berencana keluar makan malam bersama," terang Gigih.


Setibanya dari hotel, tidak semua orang langsung menuju kamar yang berada di lantai 7. Sebagian dari mereka, lanjut Gigih, memilih mengobrol di lobi hotel.

"Saya sendiri balik ke kamar bersama Pak Sugeng Santoso (pelatih), Ardy bersama Reza (kini masih dinyatakan hilang) juga satu kamar, Viky satu dengan Serda Fahmi. Semua di lantai 7," beber Gigih.

Belum lama berada di dalam kamar hotel, getaran kuat dirasakan Gigih. Semua orang panik dan berteriak histeris. Gigih bersama Sugeng langsung mencari pintu darurat.

"Ketemu pintu darurat, saya hanya ingat ketika membukanya, kemudian saya pingsan. Tersadar sudah tertimbun punggung saya dengan reruntuhan bangunan. Saya berusaha untuk keluar, lama, sakit, alhamdulillah bisa," ujar Gigih berkaca-kaca.

Berhasil keluar dari reruntuhan bangunan, Gigih kemudian berjalan menuju jalan raya. Di depan hotel, ia akhirnya berjumpa dengan Sugeng, disusul rekannya yang lain, Viky.

"Yang lain, lama baru menyusul di posko. Untuk Reza, Ardy dan Serda Fahmi sampai kami pulang ke Malang belum ditemukan. Mudah-mudahan ketemu dalam kondisi selamat," harapnya.


Ditambahkan Gigih, kejuaraan yang mereka ikuti seharusnya baru berakhir pada hari Sabtu (29/9/2018). Keesokan harinya, tim paralayang Jawa Timur dijadwalkan kembali ke daerah asal.

"Minggu kemarin, jadwal kami pulang, karena Sabtu kejuaraan selesai," imbuhnya.

Perkembangan terakhir, Basarnas telah berhasil menemukan dua jasad lelaki di bawah reruntuhan Hotel Roa-Roa, Senin (1/10/2018) siang. Kini identifikasi tengah dilakukan untuk mengungkap kepastian identitas korban. Namun mereka disebut atlet paralayang yang dinyatakan hilang ketika gempa terjadi. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.