Cerita Atlet Paralayang Berhasil Keluar dari Reruntuhan Hotel Roa-Roa

Cerita Atlet Paralayang Berhasil Keluar dari Reruntuhan Hotel Roa-Roa

Muhammad Aminudin - detikNews
Senin, 01 Okt 2018 15:51 WIB
Gigih Iman, salah satu atlet paralayang yang selamat dari reruntuhan Hotel Roa-Roa. (Foto: Muhammad Aminudin)
Batu - Gigih Iman (23) masih ingat bagaimana bisa lolos dari Hotel Roa-Roa, Kota Palu, yang runtuh karena gempa bumi. Ia mengaku tubuhnya sempat tertimbun reruntuhan setelah gempa terjadi.

Gigih awalnya tak merespon saat detikcom berusaha menanyakan tentang pengalamannya di ruang tengah rumahnya di Jalan Arumdalu Gang V, Songgokerto, Kota Batu.

Di ruang tamu, banyak saudara juga Gigih berdatangan untuk melihat kondisinya. Namun Gigih tetap memilih fokus mengikuti tayangan di televisi yang menyiarkan upaya pencarian dan evakuasi korban gempa di Hotel Roa-Roa.

"Iya ini hotelnya (Roa-Roa), runtuh begitu. Mudah-mudahan selamat teman-teman saya," katanya sembari tak berpaling dari layar televisi.


Sambil terpatah-patah, Gigih membenarkan jika ketiga rekannya sesama atlet paralayang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

"Hotelnya iya ini, Roa-Roa. Sejak pekan lalu kami datang untuk mengikuti kejuaraan paralayang menginap di situ. Semua tim dari Jatim termasuk Ardy, Reza dan Pak Fahmi yang kini belum ketemu," bebernya.

Gigih lantas menceritakan kontingen Jawa Timur yang berjumlah 7 orang menginap di lantai 7 Hotel Roa-Roa, Palu. Saat gempa, kepanikan terjadi dan semua orang berusaha menyelamatkan diri.

"Saat gempa terasa, saya langsung keluar kamar. Begitu juga yang lain. Saya cari tangga darurat. Setelah itu saya tidak ingat lagi," ujarnya.


Beberapa saat kemudian, Gigih baru tersadar tubuhnya sudah tertimbun puing-puing bangunan. Posisinya membungkuk dengan beton dan reruntuhan memenuhi bagian atas tubuhnya.

"Saya sadar sudah tertimbun. Panik pertama, saya kemudian coba untuk bebas, sulit dan sakit. Alhamdulillah kemudian berhasil," kisahnya.

Namun beruntung Gigih bisa membebaskan dirinya dari reruntuhan dan berhasil keluar dari hotel. Begitu sampai di jalan raya depan hotel, Gigih bertemu dengan Sugeng Santoso, pelatih yang kebetulan juga satu kamar dengannya.

"Saya ketemu Pak Sugeng, yang lain belum. Setelah lama baru Viky, kemudian kami dibawa ke tempat lebih tinggi, karena ancaman tsunami," tutur Gigih sembari berkaca-kaca.


Butuh waktu lama hingga Gigih, Viky dan Sugeng bisa berkumpul dengan 5 rombongan mereka. Hanya tinggal tiga orang yang belum terkumpul Ardy, Serda Fahmi dan Reza Cristanto Kambey

Setelah lama, dirinya bertemu dengan anggota tim lainnya dan menyisakan Ardy Kurniawan, Serda Fahmi anggota Lanud Abdulrachman Saleh juga atlet paralayang dan Reza Cristanto Kambey yang tidak diketahui keberadannya.

"Reza satu kamar dengan Ardy. Semuanya di lantai 7. Saya bersyukur bisa selamat dan mudah-mudahan tiga teman lain ditemukan dengan kondisi selamat juga," harapnya.

Gigih mengaku hanya merasakan sakit pada betis kanannya akibat tertimbun reruntuhan bangunan Hotel Roa-Roa saat gempa terjadi.



Saksikan juga video 'Vlog: Balaroa Hancur-Lebur, Terdampak Parah Akibat Gempa Palu':

[Gambas:Video 20detik]

(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.