Warga sempat membubarkan pesta miras oplosan ini, namun pesta itu nyatanya tidak berhenti begitu saja. Mereka melakukan pesta miras oplosan di tiga tempat. Yakni di Waduk Hulaan, lapangan sepak bola dan di daerah lain.
Salah satu warga setempat bernama Rosidi membenarkan pesta miras itu dibubarkan. "Kemarin hari Jumat pagi (17/8), mereka masih minum-minum. Pesta miras di telaga. Saya obrak bersama warga," kata Rosidi kepada detikcom, Minggu (19/8/2018).
Menurut Rosidi, banyak warga yang melihat aksi yang dilakukan sekitar 35 orang tersebut. "Kemarin itu diobrak wong akeh (Dibubarkan orang banyak, red), karena hari Jumat kan mau salat Jumat," ujarnya.
Bahkan Rosidi memergoki keponakannya ikut dalam pesta miras tersebut. Rosidi mengatakan, keponakannya yang bernama Ari (18) warga RT 15 RW 07 Desa Hulaan, Kecamatan Menganti juga menjadi korban dan harus dilarikan ke RSU dr Soetomo.
![]() |
"Tadi keponakan saya sekitar pukul 14.00 WIB harus dibawa ke rumah sakit untuk diinfus. Karena mengeluh mual-mual," ungkap Risidi.
Rosidi menjelaskan kawasan Waduk Hulaan memang kerap dijadikan ajang pesta miras oleh pemuda setempat. "Di sini juga sering dijadikan pesta miras oleh para pemuda," imbuhnya.
Melihat kejadian itu, warga langsung melapor kepada perangkat dusun setempat. Kemudian atas inisiatif warga juga, mereka dibawa ke rumah sakit.
Kepala Dusun Hulaan, Imron Huda mengaku khawatir korban bertambah. Pihaknya mengimbau warga terutama para pemuda, yang ikut meminum miras oplosan pada malam itu mengikuti medical check-up.
"Waktu itu spontanitas. Kita data dan kita imbau untuk segera ke rumah sakit untuk mengikuti check-up di rumah sakit agar kandungan alkohol dapat disterilkan. Semua biaya ditanggung oleh pak Kades," tambah Imron secara terpisah.
![]() |
Sementara Kapolres Gresik, AKBP Wahyu S Bintoro mendapat laporan tewasnya ketiga korban, Minggu (19/8/2018). "Kejadian pada hari Kamis (16/8) sore ketika mereka sedang menonton turnamen bola di Dusun Hulaan, Desa Hulaan," ungkap kapolres.
Kapolres mengungkapkan miras tersebut diduga dibawa salah satu korban meninggal atas nama M Fendi Pradana. Fendi dan keenam rekannya bergeser ke warung kopi yang berjarak sekitar 200 meter dari lapangan.
"Setelah itu ketujuh pemuda tersebut bergeser ke warung kopi milik Sholekah yang jaraknya sekitar 200 meter dan berakhir di waduk," tuturnya.
Setibanya di waduk, jelas kapolres, ketujuh orang yang sedang pesta miras oplosan dibubarkan warga. Hal ini memaksa mereka bergeser ke pinggir jalan untuk melanjutkan pesta miras. Saat berpindah-pindah lokasi itulah, diduga ketujuh pemuda ini sempat dihampiri sejumlah pemuda lain yang ikut menikmati miras oplosan.
Namun kapolres menegaskan, hanya tujuh orang yang berpesta miras sampai pagi. Kapolres sendiri turun langsung ke lokasi untuk mendapatkan bukti-bukti kuat terkait pesta miras oplosan yang merenggut nyawa tiga pemuda dan mengakibatkan puluhan lainnya dirawat di RSU dr Soetomo.
"Dari barang bukti yang kami amankan, ada botol cukrik dan vodka. Semuanya akan kita tes di laboratorium forensik Polda Jatim," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya masih terus mencari bukti-bukti lain agar dapat menangkap penjual miras oplosan yang dikonsumsi puluhan pemuda tersebut.
Tonton juga video: 'Polres Trenggalek Amankan Truk Pembawa Arak Jowo'
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini