Kepala Resort Konservasi Wilayah Mojokerto-Sidoarjo BBKSDA Jatim Abdul Khalim mengatakan pihaknya siap membantu warga menangkap 5 ular sanca kembang yang masih berkeliaran di perkebunan Dusun Unengan.
Hanya saja, pihaknya tetap memperhatikan kaidah konservasi satwa. Menurut Khalim, ular sanca kembang tak boleh ditangkap saat berada di dalam sarang. Karena hal itu sama dengan mengusik ular-ular tersebut.
"Menurut kaidah konservasi tak boleh mengusik satwa saat di sarangnya. Kita biarkan satwa itu hidup bebas sesuai dengan kesejahteraan satwa," kata Khalim saat dihubungi detikcom, Kamis (2/8/2018).
Saat ular keluar dari sarang untuk mencari mangsa di sekitar permukiman penduduk, lanjut Khalim, warga diperbolehkan untuk menangkapnya.
Pihaknya siap membantu warga untuk melakukan penangkapan agar tak sampai jatuh korban. Upaya penangkapan itu untuk mencegah konflik antara manusia dengan satwa liar (ular sanca kembang).
"Kami sudah menjalin koordinasi dengan Kepala Dusun Unengan, sudah bertukar nomor ponsel. Ketika ada ular yang keluar, kami minta dikabari," ujarnya.
Jika warga nekat melakukan penangkapan sendiri, Khalim mengimbau supaya mengutamakan keselamatan. Setidaknya penangkapan dibantu oleh pawang ular yang sudah terampil.
"Kami juga mengedukasi masyarakat kalau bisa satwa itu ditangkap hidup-hidup senyampang tak membahayakan. Kalau sudah mengancam keselamatan warga atau menyerang orang, bisa ditangkap hidup atau mati," terangnya.
Pawang ular yang juga warga Dusun Unengan Suwarto (50), menyebut masih ada sekitar 5 ular sanca kembang yang belum ditangkap. Ular-ular itu berukuran lumayan besar. Ada yang panjangnya mencapai 5 meter.
Dia mengaku melihat ular-ular itu bersarang di gua Unengan dan di sepanjang aliran sungai di dekat gua. Keberadaan reptil tersebut meresahkan lantaran kerap memangsa ternak warga. Selain itu, ular-ular tersebut dikhawatirkan menyerang anak-anak.
Selama 6 bulan terakhir, warga Unengan berhasil menangkap 9 ular sanca kembang. Ukurannya bervariasi, panjangnya antara 3-5 meter. Dari jumlah itu, tinggal 3 ular yang kini dipelihara warga setempat. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini