Pada tahun 1976, Soeharto muda berjuang di ajang Far East and South Games for Disabled (Fespic) Games. Ajang tersebut merupakan pendahulu dari Asia Para Games yang menjadi ajang olahraga untuk menyandang disabilitas.
Soeharto mengikuti beberapa cabang olahraga mulai dari lari, lempar lembing, lempar cakram, dan lompat jauh. Dalam ajang tersebut ia meraih emas di ajang lari 100 meter.
"Pada event di Jakarta saya mendapat medali emas. Saya mengikuti beberapa kategori perlombaan di sana," kata Soeharto kepada detikcom di RSUD dr Soewandhi, Senin (23/7/2018).
Di ajang Fespic Games yang kedua yang digelar pada tahun 1977 di Paramanta & Holroyd, Australia, Soeharto mendapatkan medali emas dan perunggu. Soeharto mendapatkan satu medali emas di cabang olahraga lempar lembing dan medali perunggu di penthatlon yang memperlombakan lima cabor yakni lari, renang, lempar lembing, lompat jauh, dan tolak peluru.
"Saat itu tidak mudah. Saat pemanasan saya lari nabrak pelari yang lain. Dada saya terhempas lutut pelari lain. Saya terjatuh dan mengalami luka ringan," kata Soeharto.
![]() |
Meski begitu Soeharto akhirnya bisa menjawab kepercayaan negara. Ia menyumbang medali emas dan mengibarkan bendera merah putih di Australia.
"Rasanya gemeter ketika mendengar lagu Indonesia Raya," kenang Soeharto.
Tak berhenti di situ prestasi yang ditorehkan Soeharto. Pada tahun 1981 ia mewakili Indonesia dalam olahraga booth yang digelar di kota Leicester. Ia memperoleh juara harapan. Meski begitu ia mendapatkan kesempatan bertemu Ratu Elizaberth.
"Saat itu medalinya langsung dikalungkan sama ratu Elizabeth. Ramai banget saat itu," ungkapnya.
Setelah meraih prestasi di ajang internasional, Soeharto mendapat kehormatan bertemu dengan presiden Soeharto. Presiden Soeharto berkenan memberikan penghargaan kepada para atlet disabilitas yang mengharumkn nama Indonesia.
"Saat itu saya diundang ke istana untuk menerima penghargaan kelas 2 dari presiden Soeharto. Waktu salaman tangannya lembut," tandas Soeharto. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini