Bantuan air bersih pun terus mengalir ke dua desa itu. Salah satunya dari Polres Probolinggo. Petugas mengirim air bersih menggunakan water canon. Begitu bantuan air bersih tiba, warga berdatangan sembari membawa jeriken. Warga rela mengantre.
Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad mengatakan, bantuan air bersih ini diharapkan bisa meringankan kesusahan warga. Pasalnya, kekeringan selalu terjadi di dua desa tersebut saat musim kemarau tiba.
"Jadi, (penyaluran air bersih) akan dilakukan secara terus menerus dengan cara bergantian antara desa satu ke desa lainnya di beberapa daerah," ujar kapolres di lokasi, Selasa (17/7/2018).
Sementara Kepala Desa Liprak Kidul Kecamatan Banyuanyar, Ali menuturkan, krisis air bersih karena kekeringan di kampungnya terjadi sejak beberapa bulan lalu. Kondisi ini diperparah dengan mampetnya aliran PDAM selama 5 bulan terakhir.
"Jadi warga di sini setiap harinya harus membeli air dengan jarak kurang lebih 2-3 Km untuk kebutuhan hidupnya," ujarnya.
Adanya bantuan air bersih, jelas Ali, membuat warganya sangat terbantu. Selama ini untuk 30 liter air bersih, warga harus membayar Rp 1.000.
"Karena bantuan air ini membuat warga bisa memperoleh air dengan cara gratis," jelasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini