Korban tewas adalah Lailatul Mufarokah (24), sementara korban luka adalah Amar (30) dan Ahmad Albi Fahri (3). Mereka adalah warga Desa Ngemplak, Kecamatan Boureno, Bojonegoro.
"Kayaknya tadi kenceng jalannya bus. Motornya sampai masuk bawah bus," terang Parjan, warga setempat, kepada detikcom, Kamis (5/7/2018).
Bus yang menabrak pasutri itu adalah bus antarkota dalam propinsi rute Surabaya- Bojonegoro, Dali Jaya, bernopol S-7184-UA, yang dikemudikan Masroni (35), warga Desa Jumput, Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro.
Bus yang melaju kencang itu menabrak motor Honda Supra Fit bernopol S-6491-BM dari belakang. Parjan mengatakan motor korban berjalan dari arah timur ke barat. Sesampai di lokasi kejadian, motor bermaksud belok ke kanan atau utara dan sudah menyalakan lampu sein sebagai tanda isyarat untuk belok.
Pada saat bersamaan, searah di belakangnya, melaju kencang bus Dali Jaya. Bus itu langsung menabrak motor dari belakang. Warga sekitar yang melihat kejadian ini langsung menolong korban yang masih di bawah kolong bus, bersama motor milik korban yang ringsek.
Lalilatul Mufarokah, yang terluka parah di kepala, akhirnya meninggal di lokasi, sedangkan suami dan anaknya mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit Boureno.
Polisi langsung bertindak cepat menangani laka lantas ini karena dikabarkan sopir bus Masroni dikabarkan kabur untuk menyelamatkan diri karena khawatir diamuk warga.
"Ya ini sopir sudah di kantor lantas, jadi tidak kabur, hanya ingin selamatkan diri dan telah diantar oleh pengurus bus ke mako," kata Ipda Mukari, Kanit Laka Satlantas Polres Bojonegoro. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini