Menurut Stef, kedatangannya ke YLP ini adalah untuk bersama-sama mencari jalan keluar mencegah berkembangnya teroris di dunia. "Indonesia memiliki sejarah panjang dengan bangsa Belanda dan tujuan kami ke sini agar terjalin kerjasama antar dua negara yg lebih erat," ungkap Stef di YLP, Rabu (4/7/2018).
Yayasan Lingkar Perdamaian, kata Stef, telah membuktikan keseriusannya dapat merubah persepsi pada mantan dan teroris menjadi manusia yang cinta tanah air. "Saya akan membawa pulang contoh dan pelajaran perdamaian dari sebagian negara Indonesia untuk bangsa kami," kata Stef.
Ketua YLP Ali Fauzi dalam sambutan di depan Stef menguraikan profil Yayasan Lingkar Perdamaian yang didirikannya bersama para mantan teroris dan kombatan. YLP, kata Ali, hadir ingin mengubah persepsi masyarakat dunia yang sebelumnya Solokuro dianggap sebagai pusat teroris dan perakit bom dan sekarang berubah total sebagai inspirasi tempat perdamaian bagi umat manusia.
"Merubah image yang dulu benci sama polisi sekarang cinta polisi," katanya.
Ali Fauzi juga telah membuktikan adanya komunitas baru bagi mantan teroris agar tidak kembali ke komunitas yang lama dengan mengubah para mantan teroris yg dulu anti NKRI sekarang cinta NKRI. Bahkan, tegas Ali, saat peringatan Hari Kemerdekaan, warga YKP dengan sadar mengikuti Upacara 17 Agustus dan menghormati bendera.
"Saat ini ada 37 orang mantan teroris yang telah menyatakan diri kembali ke NKRI," paparnya.
Sebelum meninggalkan Tenggulun, Stef dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) saling bertukar cindera mata. Selain itu, Stef juga bertukar cindera mata ke YLP yang diwakili oleh Ali Fauzi. Stef dan rombongan bersama Forkopimda Lamongan juga berkesempatan meninjau (Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) milik YLP. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini