Keberadaan makam JF A Dligoor ini, menurut Stef, menjadi salah satu tali yang bisa mempererat hubungan Indonesia dengan Belanda di masa depan. Terkhusus untuk dirinya, Stef mengatakan, ia punya ikatan khusus dengan Waduk Prijetan karena leluhurnya dimakamkan di tempat ini.
"Khususnya untuk kami secara pribadi, karena kakek kami dulu kerja untuk kementerian PU PR jaman dulu. Jadi ini merupakan dimana masa lampau ke masa depan menyatu untuk saya pribadi, karena keluarga kami terlibat disini," kata Stef dalam sambutannya di Waduk Prijetan, Rabu (4/7/2018).
Meski senang dengan kunjungannya ke Waduk Prijetan, Stef mengaku tidak mengetahui secara pasti, apakah yang ada di makam tersebut laki-laki atau perempuan. Karena, menurut Stef, dia dari keluarga jauh.
![]() |
"Saya tidak tahu pasti, laki-laki atau perempuan, karena saya dari keluarga lain, bukan keluarga yang ada di makam," ujarnya.
Stef menyebut, kunjungannya ke Indonesia sebagai Menlu adalah sesuatu yang spesial. Pasalnya, kata Stef, Indonesia dan Belanda punya hubungan yang sangat khusus antara kedua negara, dan juga masa depan yang sangat cerah dengan kedua belah pihak baik di Indonesia maupun negara Belanda.
"Kami sangat senang sekali bisa melakukan perjalanan ke sini dan melihat pembangunan dan perkembangan yang pernah terjadi," ungkapnya.
Lebih jauh, Stef mengatakan, ia sangat senang melakukan perjalanan ke Waduk Prijetan ini karena bisa melihat pembangunan dan perkembangan yang pernah terjadi. "Jadi kami bisa melihat masa lalu atau masa lampau dan masa depan bersatu untuk membangun masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia," tegasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini