Pemkab Banyuwangi Didesak Perpanjang Tanggap Darurat Banjir Bandang

Pemkab Banyuwangi Didesak Perpanjang Tanggap Darurat Banjir Bandang

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 29 Jun 2018 14:17 WIB
Banjir bandang meninggalkan lumpur di rumah warga (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mendesak Pemkab Banyuwangi untuk memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir bandang Desa Alas Malang Kecamatan Singonjuruh.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bnyuwangi Eka Muharram mengatakan penanganan tanggap darurat banjir bandang Desa Alas Malang sejak hari Jumat (22/6) hingga hari ini berjalan lancar. Proses pembersihan material pasir dan lumpur usai kejadian terus dilakukan baik dari tim SAR Gabungan maupuan relawan. Untuk pembersihan jalan raya Singonjuruh yang dilakukan sejak 2 kemarin, hari ini telah selesai.

"Yang masih belum selesai pengerjaannya adalah pembersihan material pasir dan lumpur yang masuk ke rumah warga terdampak. Ada sekitar 500 lebih kepala keluarga yang rumahnya terdendam lumpur dan pasir. Sehingga pengerjaannya butuh waktu lebih lama," ujar Eka kepada detikcom, Jumat (29/6/2018).

Selain itu, tambah Eka, normalisasi sungai Badeng juga belum selesai. Sehingga terkait penanganan normalisasi permukiman warga dan sungai usai banjir bandang ini perlu adanya perpanjangan status tanggap darurat bencana dari Pemerintah Banyuwangi.


"Yang dibutuhkan untuk proses pada normalisasi ini dasar regulasinya adalah pernyataan tanggap darurat ini. Sehingga dengan pernyataan tanggap darurat ini untuk menormalisasi satuan komando tanggap darurat yang di komandani oleh pak Dandim itu bisa mengerahkan sumber daya dari semua pihak," tambah Eka.

Eka memperkirakan normalisasi daerah yang terdampak banjir di Desa Alas Malang Banyuwangi ini, baru tuntas satu minggu mendatang. Eka mengatakan status tanggap darurat dari Pemerintah Banyuwangi tersebut dibutuhkan karena banyak kepentingan.

Diantaranya selaian kepentingan normalisasi permukiman warga dan sungai Badeng. Proses pemulihan daerah terdampak parca banjir juga dibutuhkan status tanggap darurat banjir bandang.


"Penanganan usai bencana banjir bandang ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Karena kerugian yang diakibatkan bencana banjir bandang berdasarkan hitungan sementara BPBD Banyuwangi mencapai Rp 5 miliar. Jumlah ini masih terus bertambah mengingat pendataan yang dilakukan tim reaksi cepat BPBD belum selesai," pungkas Eka.

Banjir bandang menerjang ratusan rumah di Desa Alas Malang Kabupaten Banyuwangi pada Jumat (22/6/2018). Selain di Kecamatan Singonjuruh, Banjir juga merusak ribuan hektar sawah di Kecamatan Songgon Banyuwangi. (iwd/iwd)
Berita Terkait