Pernyataan ini menyusul usulan warga Desa Alasmalang yang menduga bencana banjir bandang yang menerpa desa mereka disebabkan, salah satunya, oleh konstruksi jembatan tersebut.
Menurut Made, jembatan tersebut menjadi penyebab melubernya lumpur ke rumah warga, karena kontruksinya tidak ramah bencana.
"Kita sudah lihat ternyata jembatan Garit kontruksinya berkaki tiga, sehingga menghambat laju air, dan saat banjir banyak pohon yang menyangkut di jembatan tersebut. Karena kakinya yang berada di tengah menghambat laju beberapa material," ungkap Made Cahyana kepada detikcom, Kamis (28/6/2018).
Dalam waktu dekat, pihaknya juga segera mengirimkan surat rekomendasi pembongkaran jembatan Garit ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Made menambahkan pengelolaan jembatan itu berada di bawah kewenangan provinsi.
"Warga mengharapkan pemerintah segera membongkar. Kalau tidak segera dibongkar, masyarakat terus was-was setiap kali ada hujan deras," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Cipta Karya dan Penataan Ruang (BMCKPR) Banyuwangi, Ir Mujiono membenarkan perlunya re-desain jembatan Garit tersebut.
Menurutnya, kondisi jembatan Garit dianggap sudah tidak aman menyusul bencana banjir bandang yang menerpa desa setempat. Dari pengamatannya, ambang batas keamanan jembatan dianggap sudah tidak layak.
"Ambang batas keamanan jembatan Garit sudah tidak layak, terutama tinggi jembatan," jelasnya.
Mujiono pun menjelaskan, baik lebar maupun jarak permukaan air dengan tinggi jembatan sudah tidak seimbang. Terbukti saat terjadi peningkatan debit, air sering meluber hingga naik ke daratan.
"Namun sudah kita rapatkan dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan tim koordinator bencana, akan segera kita usulkan ke Provinsi, karena jembatan Garit ini proyek Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ungkapnya.
Ia berharap usulan tersebut bisa segera ditindaklanjuti oleh Pemprov. "Untuk desain ulang, diperkirakan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 5-6 miliar," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu telah menerjang 4 kecamatan di Banyuwangi, Jumat (22/6/2018) lalu. Namun dampak terburuk dialami 4 dusun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh; yaitu Dusun Garit, Bangunrejo, Karangasem dan Wonorekso.
Tercatat, 328 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban bencana ini dan 500 lebih rumah warga rusak ringan hingga parah. (lll/lll)