Catur meninggal akibat mengalami luka bakar 80 persen imbas ditabrak mobil bom bunuh diri. Catur sempat mendapat perawatan di RSU dr Soetomo. Namun takdir berkata lain. Catur meninggal dunia Jumat malam.
Catur bekerja di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Sawahan di Jalan Arjuno Surabaya sudah hampir 25 tahun. Keamanan gereja selama ini menjadi tanggungjawabnya. Seperti saat mobil berisi bom yang dikemudikan Dita Oepriarto berusaha menerobos halaman gereja.
"Hanya ayah yang bekerja dan sudah hampir 25 tahun sebagai satpam di gereja," kata Marvel pada detikcom di rumah duka, Pulosari III M Surabaya, Sabtu (19/5/2018).
Dengan gagah berani, Catur bersama dua orang juru parkir gereja berusaha menghadang mobil tersebut. Namun, Catur bersama dua orang juru parkir ditabrak, dan akhirnya mobil meledak. Tubuh ketiga orang itu pun terpental.
"Ayah dan dua jukir terlempar karena ditabrak sebelum ledakan, dan Ayah sempat minta tolong," ujar Marvel, anak almarhum Catur yang menyaksikan kejadian itu lewat CCTV.
Catur, meninggalkan seorang istri dan 1 anak Marvel Putra Hasinata Casa berusia 20 tahun. Marvel sendiri saat ini masih belum mendapatkan pekerjaan, meski lulus SMA 2016 lalu.
Kini, Marvel hanya pasrah dan ikhlas dengan kondisi saat ini. Namun, keihklasannya terbayar usai Wali Kota Tri Rismaharini menawari dirinya untuk bekerja di lingkungan Pemkot Surabaya. "Bu Risma hanya berpesan, kamu harus kuat, kamu yang sabar. Nanti kamu kerja ikut saya di Pemkot," ujar Marvel menirukan pesan Risma yang berkunjung ke rumah duka.
Tonton juga video mengenai 'Eks Napi Teroris Jelaskan Bahayanya Jika Aman Dihukum Mati':
(ze/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini