Cerita Satpam Penghadang Mobil Bomber: Pendiam dan Taat Beribadah

Cerita Satpam Penghadang Mobil Bomber: Pendiam dan Taat Beribadah

Zaenal Effendi - detikNews
Sabtu, 19 Mei 2018 15:35 WIB
Lokasi pasca bom meledak di Gereja Pantekosta Surabaya/Foto File: Deni Prasetyo Utomo
Surabaya - Meninggalnya Catur Giri Sungkowo (47), satpam Gereja Pantekosta membawa duka mendalam bagi keluarga. Catur, dikenal sebagai sosok pendiam dan taat beribadah.

"Biasa saja, kalau salat ya salat. Seperti orang Islam lainnya," ujar Marvel Putra Hasinata Casa (20) anak tunggal almarhum pada detikcom di rumah duka, Pulosari III M, Sabtu (19/5/2018)..

Almarhum ujar Marvel, merupakan sosok ayah yang selalu memperhatikan keluarga. Catur selalu menyempatkan untuk makan bersama istri dan anak meski ada kegiatan lain.


"Paling saya rindukan, makan bareng, lihat televisi bersama. Karena hampir tiap hari ayah selalu meluangkan waktunya untuk bersama saya dan mama," kenang Marvel.

Marvel menilai ayahnya yang bekerja sebagai satpam di Gereja Pantekosta hampir 25 tahun itu merupakan kepala keluarga yang bertanggungjawab dan pendiam. "Ayah itu orangnya pendiam, hanya bicara ketika ada perlunya. Termasuk pada siapapun, sama mama dan saya juga seperti itu," ungkapnya.

Ia pun menceritakan pasca ledakan bom di gereja tempat ayahnya bekerja. Marvel bersama ibunya baru diberitahu dan didatangi orang gereja, Minggu (13/5) sekitar pukul 10.00 Wib.

"Saya dan mama saat di lokasi sempat sedih, karena ayah tidak ditemukan pasca ledakan. Tidak lama kemudian, teman ayah sesama sekuriti memberitahu jika ayah dirawat di RSU dr Soetomo," cerita Marvel.

Marvel menceritakan, dirinya sempat melihat rekaman cctv saat kejadian. Saat itu dia melihat jika ayahnya bersama dua juru parkir gereja berusaha menghadang mobil yang menerobos masuk halaman gereja.


"Ayah dan dua jukir terlempar karena ditabrak sebelum ledakan, dan Ayah sempat minta tolong," tambahnya.

Jumat malam, Catur Giri Sungkowo yang menderita luka bakar hampir 80 persen meninggal dunia di RSU dr Soetomo. Marvel besama ibunya harus ikhlas menerima musibah tersebut.

"Kami sudah ikhlas dan sama sekali tidak ada firasat apapun saat ayah berangkat kerja dan terakhir ketemu Sabtu malam, ayah di luar rumah main handphone tidak bicara apapun," pungkas Marvel. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.