Terduga Teroris Jombang Ditangkap, Ayah Syok Hingga Tak Doyan Makan

Terduga Teroris Jombang Ditangkap, Ayah Syok Hingga Tak Doyan Makan

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 18 Mei 2018 13:45 WIB
Rumah yang ditinggali terduga teroris di Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang - Nur Kholis (35) yang sehari-hari berjualan pisang, diringkus tim Densus 88 Antiteror. Penangkapan tersebut membuat orang tua Nur Kholis syok hingga tak doyan makan.

"Saya syok, hari ini terpaksa tak puasa. Karena sejak semalam tak enak makan," kata ayah Nur Kholis, Bajuri (56), kepada wartawan di rumahnya, Dusun Plemahan, Desa Banyuarang, Ngoro, Jombang, Jumat (18/5/2018).

Nur Kholis merupakan anak pertama dari 6 bersaudara pasangan Bajuri dan Sulastri. Pria yang sehari-hari berjualan pisang ini ditangkap tim Densus 88 di rumah orang tuanya, Kamis (17/5) sekitar pukul 13.40 WIB.

Bajuri tak menyangka jika anaknya terlibat jaringan teroris. Pasalnya, sehari-hari tak ada perilaku aneh pada diri Nur Kholis.


"Tidak ada keanehan, tiap hari dia jualan pisang," ujarnya.

Bajuri menduga, keterlibatan putranya lantaran kerap bergaul dengan Agus Satrio Widodo, teman semasa kecil dan teman mengaji Nur Kholis. Agus lebih dulu ditangkap Densus 88 di rumah kontrakan RT 02/RW 02, Kelurahan Urangagung, Sidoarjo.

"Widodo tak pernah main ke rumah, hanya keluarnya Nur Kholis sering kali sama Widodo. Keluar ke mana, melakukan apa, saya tak tahu," terangnya.


Bajuri berharap, Nur Kholis segera dibebaskan jika terbukti tak terlibat dalam aksi terorisme. "Kalau terlibat ya saya pasrah," tegasnya.

Kepala Dusun Plemahan Sudarsono juga tak menyangka Nur Kholis bakal diciduk Densus 88. Pasalnya, sehari-hari Nur Kholis hanya berjualan pisang.

"Kalau Widodo itu pernah seminggu tak pulang ikut aksi 212 di Jakarta, kalau Nur Kholis tiap hari di rumah," tandasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.