Lapas Kelas IIA Bojonegoro sendiri dihuni oleh dua narapidana kasus terorisme, yaitu Adi Margono dan Separi Anu.
Pengamanan ekstra ketat dilakukan dengan memberlakukan patroli sebanyak 3 kali dalam sehari. Sedikitnya 10 anggota Sabhara diturunkan untuk melakukan patroli pengamanan ini.
Sejumlah anggota dari Polres Bojonegoro ini juga ditugaskan untuk berjaga di luar Lapas.
"Sudah kita lakukan patroli sehari tiga kali di Lapas Bojonegoro. Masih ada dua napi teroris, tapi selama ini berkelakuan baik di dalam Lapas," terang Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli kepada detikcom, Rabu (9/5/2018).
Rencananya mulai hari Kamis (10/5) besok, anggota Sabhara juga akan standby di Lapas untuk membantu pengamanan pengunjung yang akan membesuk para tahanan.
"Masih kita evaluasi ya, mungkin nanti Sabhara yang akan kita standbykan disana," imbuh Ary.
Pengamanan ekstra ketat ini tidak hanya untuk mengantisipasi adanya kerusuhan. Sebelumnya, di bulan Juni 2017, salah satu narapidana terorisme bernama Azmi Fuadi pernah meloloskan diri dari Lapas Bojonegoro dengan melompati tembok Lapas.
Beruntung Azmi dapat ditangkap kembali setelah kabur sejauh 500 meter. Namun karena percobaan melarikan diri tersebut, pihak Lapas akhirnya memindahkan Azmi ke Lapas Lowokwaru, Malang. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini