Saat Gus Ipul dan Khofifah Eyel-eyelan Soal Data Pengangguran

Saat Gus Ipul dan Khofifah Eyel-eyelan Soal Data Pengangguran

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Selasa, 08 Mei 2018 21:30 WIB
Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah eyel-eyelan soal data pengangguran dan tenaga kerja di Jawa Timur. Mereka saling bersikeras karena memiliki data masing-masing.

Semua berawal saat Khofifah mempertanyakan salah satu program Gus Ipul-Puti yakni Pak Kardiman (Peluang Kerja Di Mana-mana). Dalam program itu disebut bahwa paslon nomor 2 akan menyerap tenaga kerja hingga 750 ribu orang/tahun.

"Bagaimana caranya? Pengangguran saat ini saja sekitar 827 ribu orang. Dengan program itu saja satu tahun bisa, lha ini dalam 5 tahun," tanya Khofifah dalam debat kedua cagub Jatim di Dyandra Centre Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Selasa (8/5/2018).

[Gambas:Video 20detik]




Gus Ipul mengatakan pada tahun 2017 ada investasi sebesar Rp 120 triliun yang menyerap tenaga kerja hingga 598 ribu lebih. Itu belum lagi investasi non fasilitas sebesar Rp 85 triliun yang menyerap tenaga kerja hingga 51 ribu.

"Itu data dari Dinas Penanaman Modal Jatim. Itu belum 1.000 desa wisata yang akan kami ciptakan. Kami dorong anak-anak muda tak mencari, tapi menciptakan lapangan kerja melalui beberapa program yang kami buat. Itu bukan sesuatu yang sulit. Sudah kami hitung," kata Gus Ipul.

Dengan data itu, Khofifah masih sanksi karena berdasarkan data BPS, pada tahun 2016 prosentase pengangguran di Jatim sebesar 4,14%. Angka itu pada tahun 2017 menjadi 4,10%.


"Yang artinya penurunan kemiskinannya hanya 0,04%," kata Khofifah.

[Gambas:Video 20detik]



Namun Gus Ipul tetap percaya bahwa data dari Dinas Penanaman Moda Jatim berbicara sebaliknya. "Ada penurunan 0,21% tahun ini, sekarang tinggal 4%. Ini fakta. Sekarang rata-rata pengagguran 800 ribu. Kami akan cari siapa yang menganggur," tanggap Gus Ipul. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.