Pertamina mengklaim, stok elpiji 3 kg untuk wilayah Jatim Bali Nusra aman. Unit Manager Communication Pertamina MOR V Rifky Rakhman Yusuf bahkan menyatakan, prosentase penyaluran harian untuk wilayah Kab Kota Blitar 150% lebih besar dibanding daerah di sekitarnya.
"Pada tanggal 1 Mei 2018, ada tambahan penyaluran elpiji 3 kg (Fakultatif) sebanyak 26.320 tabung. Tambahan fakultatif di Kota & Kab Blitar secara persentase penyaluran harian sudah 150% lebih besar dibanding daerah lain di sekitarnya," jelas Rifky saat dikonfirmasi, Senin (7/5/2018).
Tambahan fakuktatif itu, lanjut dia, suplai tambahan yang disiapkan Pertamina untuk suatu daerah. Dan bentuknya semacam operasi pasar.
"Rata-rata penyaluran elpiji 3 Kg pada Mei 2018 Kota & Kab Blitar sebanyak 35.840 tabung per hari. Nah ini hari ini kami tambah lagi suplai sebanyak 20.720 tabung," ujarnya.
Masyarakat Blitar kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. Selain langka, stok yang ada dijual pengecer dengan harga tinggi. Informasi yang dihimpun detikcom, Hingga pukul 06.00 WIB, elpiji 3 kg masih dijual di harga Rp 22 ribu/tabung. Harga pasaran ini juga terjadi di wilayah Kabupaten Blitar.
Sementara, HET agen ke pangkalan sebesar Rp 14.500. Sesuai peraturan Gubernur Jatim, pangkalan menjual Rp 16.000 ke pengecer. Para pengecer umumnya menjual ke konsumen di harga Rp 18 ribu/tabung.
Namun sejak kelangkaan terjadi hampir tiga bulan ini, harga itu melambung sampai Rp 22 ribu/tabung. Pengecer berdalih, mereka harus membeli dari toko lain yang masih punya stok.
Jika memang penyaluran suplai Pertamina untuk Blitar 150% lebih besar dibanding daerah sekitarnya, lalu kemana stok elpiji3 kg itu berada ? (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini