Ada juga tawaran elpiji 3 kg dengan harga tinggi. Pedagang pengecer ini beralasan, mereka membeli dari pedagang lain seharga Rp 18 ribu per tabung. Penelusuran detikcom, jika konsumen tak mau harga tinggi, risikonya mereka harus hunting toko yang stoknya masih banyak, bahkan sampai ke wilayah Kabupaten Blitar.
Seperti pengakuan Eni Budiman, warga Kecamatan Kepanjenkidul. Ibu rumah tangga ini harus membayar dulu untuk memesan elpiji di toko langganannya.
Baca juga: Pengecer di Jepara Ngeluh Elpiji 3 Kg Langka |
"Kalau gak langganan gak bakal dikasih. Kami harus bayar dulu Rp 18 ribu. Nanti suruh ambil tiap hari Selasa sore pas pengiriman stok dari agen. Ya terpaksa jadi beli satu tabung 3 kg lagi buat stok di rumah," tutur ibu dua anak ini di rumahnya, Minggu (6/5/2018).
Sama seperti yang dialami Linda Kusuma, warga Kecamatan Sananwetan. Dia justru ditawari elpiji 3 kg dengan dua harga.
"Ya harus pesan bayar dulu. Kalau gak mau nunggu, saya ditawari yang harga Rp 20 ribu. Kata pedagangnya karena dia beli dari pedagang lain Rp 18 ribu. Jadi dia ambil untung Rp 2.000. Tapi kalau mau harga Rp 18 ribu ya harus nunggu stok yang dikirim tiap hari Rabu," kata Linda.
Linda pun, terpaksa membeli dua tabung elpiji 3 kg lagi. Sehingga selalu ada stok dua tabung isi penuh, jika toko langganannya tidak menyisakan untuknya.
Tak beda jauh dengan kedua ibu rumah tangga itu. Faiz warga Pakunden Kecamatan Sukorejo juga merasakan hal yang sama.
"Sejak Februari kelangkaan seperti ini. Kalau di langganan habis, ya harus muter-muter keliling kota, bahkan sampai kabupaten. Harga memang bervariasi, tapi sejak dua pekan ini rata-rata toko itu menjual diatas Rp 20 ribu per tabungnya," kata Faiz. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini