"Kami adalah mitra Go-Jek seko Kota Madiun, menuntut segera diubah kembali insentif yang diubah sepihak. Kami driver Kota Madiun tidak main-main. Skema yang sekarang ini tidak layak mengurangi pemasukan kami," teriak salah satu sopir yang berorasi, Senin (30/4/2018).
Dalam aksinya para sopir membawa mobil dan poster berisi kecaman. Poster itu di antaranya berbunyi: 'Aku ojo di plokoto', 'Kami mitra bukan sapi perah', 'Penindasan zaman now berubah berubah punah'.
Dari data yang dihimpun detikcom, selama ini para sopir Go-Car Kota Madiun mendapat insentif dari total 7 poin sebesar Rp 300 ribu. Namun secara sepihak PT Go-Jek mengubah menjadi Rp 160 ribu atau turun 47%.
Sementara dalam aksi ini para driver tidak berhasil menemui manajemen. Mereka akhirnya menuju kantor DPRD Kota Madiun. Para sopir menyampaikan aspirasinya ke wakil rakyat yang ditemui Komisi I DPRD Kota Madiun.
Para driver mengancam tidak akan membubarkan aksi damai sebelum pihak manajemen Go-Jek kembali mengubah insentif sesuai kesepakatan awal. Para driver beralasan nilai pendapatan penurunan insentif tidak mencukupi membayar cicilan kredit mobil mereka.
"Gimana kita bisa membayar kredit mobil kita kalau hasil turun," teriaknya dalam berorasi di depan gedung DPRD kota Madiun.
Aksi yang diiringi gamelan reog membuat arus lalu lintas di Jalan Thamrin dan Jalan Perintis Kemerdekaan, macet. Aksi ini mendapat pengamanan dari puluhan anggota Polresta Madiun. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini