Salah satu penyebab sepinya Museum Trinil adalah kurangnya wahana permainan. Hal ini juga diamini jajaran legislatif setempat.
"Harus ada perombakan dan penambahan arena bermain," jelas Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko kepada detikcom, Rabu (18/4/2018).
Selain itu, ditambahkan Rianto, Museum Trinil sebenarnya memiliki keterikatan dengan Benteng Van den Bosch atau Benteng Pendem peninggalan Belanda, sehingga bila dijadikan satu paket destinasi ini diperkirakan dapat menambah jumlah kunjungan ke museum tersebut.
"Jadi kalau dipadu destinasi bisa ramai, dan kita akan usulkan itu nanti ke bupati," tambahnya.
Tak hanya itu, menurut Rianto, keduanya juga dapat ditambah dengan wisata air di Bengawan Solo. "Dapat dipadukan melalui aliran bengawan Solo yang memang lokasi keduanya di pinggirnya," imbuhnya.
Rianto mengatakan salah satu wahana yang sangat potensial untuk dibangun di antara destinasi-destinasi tersebut adalah kereta gantung ataupun kereta mini yang menghubungkan antara Museum Trinil hingga Benteng Van den Bosch berjarak sekitar 8 Km.
Terkait sepinya kunjungan ke Museum Trinil, Pemkab Ngawi pernah mengupayakan agar setiap sekolah di Ngawi wajib berkunjung ke museum tersebut secara bergiliran. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini