Di Ngawi Jawa Timur, ada sebuah benteng peninggalan Belanda yang menjadi ikon Kota Ngawi dan menjadi jujugan para wisatawan. Namanya Benteng Pendem yang dibangun selama enam tahun yakni, dari tahun 1839-1845.
Benteng ini dibangun oleh Van Den Bosch, sebagai pertahanan bangsa Belanda untuk menangkal serangan gerilyawan Indonesia. Di dalam bangunan, ada goa yang menghubungkan benteng dengan aliran sungai Bengawan Solo.
![]() |
Goa dibangun untuk melarikan diri dari kejaran musuh. Di dalam benteng Pendem juga ada ruang tahanan sangat sempit. Orang yang ditahan hanya bisa duduk dan tidak bisa berdiri.
Benteng Pendem mulai dibuka untuk umum sejak tahun 2012 lalu. Benteng ini memiliki luas 165 meter x 80 meter. Di lokasi benteng terdapat beberapa ruangan besar. Mulai tempat penyimpanan peluru, ruang rapat, dapur, hingga lapangan parker yang sangat luas dan bisa menampung ratusan kendaraan.
Benteng Pendem menjadi salah satu ikon Kota Ngawi dan menjadi jujukan wisatawan dari berbagai kota. Selain untuk bersantai dan melihat peninggalan sejarah, para wisatawan juga banyak yang berfoto selfie atau prewedding.
![]() |
"Ini sebagai tempat wisata, dan menjadi kebanggaan warga Ngawi. Dan saya memang sering ke Benteng Pendem sebab tempatnya sangat enak untuk santai," kata Rukma, seorang pengunjung kepada detikcom.
Jika beberapa tahun lalu, pengunjung bebas keluar masuk tanpa harus membayar, kini petugas penjaga Benteng Pendem sudah menentukan tarif masuk sebesar Rp 5 ribu. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini