Hal ini telah dipastikan oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur, bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Trinil Ngawi yang telah meneliti tulang tersebut.
Ada 94 fosil yang ditemukan, namun yang terbesar adalah bagian kaki gajah purba. Panjangnya mencapai 90 cm dengan diameter 20 cm. Sisanya berupa serpihan tulang yang rusak akibat benda tajam saat penggalian.
"Ukuran paling besar satu buah kaki gajah sudah positif dari pengamatan tim BPCB. Lainnya sudah bentuk serpihan kecil-kecil karena kena cangkulan petani," jelas Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno Budi Sulaksana kepada detikcom, Rabu (28/3/2018).
![]() |
Tulang yang sudah berbentuk serpihan itu, lanjut Budi, berukuran panjang antara 3-15 cm dengan diameter 3-5 cm. Serpihan-serpihan fosil gajah purba itu kini disimpan di kantor Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno Desa Rejuno Kecamatan Karangjati Ngawi.
"Serpihan kecil kita masukkan karung dan yang besar satu kita taruh lantai," tuturnya.
Selain fosil gajah purba, tim peneliti juga menemukan fosil tanduk hewan banteng dengan panjang 43 cm dan diameter 27 cm. Saat ini masih dilakukan komunikasi antara Museum Trinil dengan pihak Perhutani KPH Saradan untuk melanjutkan penggalian atau tidak.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini