Tulang-tulang yang diduga fosil ini ditemukan seorang petani bernama Sarno (45), warga Dusun Grudo Desa Rejuno Kecamatan Karangjati Ngawi.
"Ada dugaan itu fosil hewan purba, nanti pihak tim Museum Trinil yang mengetahui itu jenis fosil apa," jelas Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Ngawi Rahmad Didik Purwanto kepada detikcom di kantornya, Rabu (28/3/2018).
Selain Tim Unit Pelaksana Teknis (UPT) museum Trinil, lanjut Didik, tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur juga akan dilibatkan untuk meneliti tulang-tulang tersebut.
"Kita telah berkoordinasi juga dengan BPCB Trowulan untuk membantu UPT Trinil dalam penelitian agar secepatnya diketahui," tutur Didik.
![]() |
Didik menambahkan jika memang terbukti kuat tulang-tulang itu adalah fosil, maka ini akan menambah koleksi Museum Trinil.
Sementara itu Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak pimpinan Administratur Utama/Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan KKPH Saradan yang berkantor di kota Madiun terkait temuan dugaan fosil tersebut.
"Kita masih berkoordinasi dengan pimpinan terkait temuan dugaan fosil. Apa nantinya diserahkan ke museum atau bagaimana," jelas Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno Budi Sulaksana dalam kesempatan terpisah.
Diberitakan sebelumnya seorang petani asal Dusun Grudo Desa Rejuno Kecamatan Karangjati bernama Sarno (45) menemukan 94 tulang-tulang yang telah membatu pada hari Selasa (27/3/2018).
Tulang-tulang tersebut ditemukan saat Sarno sedang membersihkan rerumputan yang mengganggu tanaman sengonnya yang baru berumur sebulan. Saat ini tulang-tulang tersebut telah diamankan di kantor Asper/BKPH Rejuno.
Baca juga: Kisah di Balik Berdirinya Museum Trinil |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini