"(kedatangan KPK) Tadi itu silaturahmi tidak ada penggeledahan," kata Zainuddin kepada wartawan di rumahnya, Rabu (21/3/20180).
Kedatangan KPK ke rumah anggota Fraksi PKB ini untuk melakukan penggeledahan terhadap sejumlah orang yang disangka terlibat dalam suap APBD-Perubahan Kota Malang tahun anggaran 2015.
Penggeledahan melibatkan pengamanan dari aparat kepolisian bersenjata lengkap berlangsung kurang lebih satu jam. Tim KPK meninggalkan kediaman anggota Fraksi PKB tersebut sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu (21/3/2018) siang tadi.
Persis di hari kemarin, tim penyidik KPK datang dengan membawa peralatan yang diduga disimpan dalam koper yang dibawa masuk ke dalam rumah Zainuddin. Tiga mobil Kijang Innova yang membawa penyidik juga nyaris tak berganti.
Kedatangan KPK sontak menyita perhatian warga sekitar. Maklum kediaman Zainuddin berada di perkampungan penduduk tepat di sebelah selatan Pasar Besar Malang.
Kehadiran KPK juga menggagetkan warga, karena sosok Zainuddin dikenal taat beribadah ternyata diduga tersangkut kasus suap atau korupsi. "Siapa sangka, apa benar, jika tidak mana mungkin ada KPK," ungkap Murti warga kebetulan ditemui awak media.
Zainuddin berada di lokasi selama penggeledahan berlangsung, usai penyidik KPK keluar meninggalkan kediamannya, Zainuddin menghampiri awak media yang menunggu di halaman luar. Saat itu dirinya menyampaikan tak satupun barang yang disita oleh KPK.
"HP laptop anak saya diperiksa," bebernya.
KPK telah menetapkan mantan Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono dan mantan Kadis Pekerjaan Umum dan Pengawasan Bangunan Jarot Edy Sulistyo sebagai tersangka kasus suap APBD-Perubahan tahun anggaran 2015. Pekan kemarin, KPK kembali menetapkan enam tersangka berasal dari anggota DPRD, salah satunya adalah Zainuddin.. (bdh/bdh)