Obat Herbal Made In Kampung Brenjonk Jadi Langganan Pejabat

Obat Herbal Made In Kampung Brenjonk Jadi Langganan Pejabat

Enggran Eko Budianto - detikNews
Selasa, 06 Mar 2018 16:46 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Kampung organik Brenjonk ternyata tak hanya dikenal karena sayur dan buah organik, tetapi juga tanaman obatnya. Di tangan Irwanto MK (42), tanaman-tanaman itu diolah menjadi obat herbal. Tak sedikit pengguna obat herbal ini dari kalangan pejabat.

Irwanto atau akrab disapa Cak Ir merupakan salah satu pendiri kampung organik Brenjonk. Bapak empat anak ini menjabat Sekretaris Perkumpulan Brenjonk yang menjadi wadah bagi para petani organik di Dusun/Desa Penanggungan, Trawas, Mojokerto.

Pengalaman pahit Cak Ir di tahun 1993 silam menjadi pemicu dirinya mulai menekuni pengobatan herbal. Sebagai juru masak di sebuah restoran, dirinya kala itu kesulitan untuk berjalan akibat asam urat dan kolesterol yang tinggi. Pengobatan medis selama 2 tahun tak kunjung membuatnya bebas dari penyakit tersebut.

"Saya coba cara herbal dengan minum daun murbai dibuat teh, akhirnya sembuh. Dari situ saya mulai senang dengan dunia tanaman obat," kata Cak Ir kepada detikcom di rumahnya, Dusun/Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Selasa (6/3/2018).

Kecintaannya pada tanaman obat itu mendorong Cak Ir untuk mempelajari pengobatan herbal. Berbagai pelatihan pun dia lakoni sembari mengumpulkan segala literatur terkait pengobatan herbal. Mulai dari khasiat aneka tanaman obat, hingga cara meramunya untuk menyembuhkan penyakit.

"Awalnya saya coba-coba ke pasien, hasilnya luar biasa. Kemudian berkembang dari mulut ke mulut," lanjutnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tanaman obat, Cak Ir memilih menanamnya sendiri dengan cara organik, baik di sawah maupun di pekarangan rumahnya. Selain itu, suami dari Sulistyorini ini gemar mengoleksi tanaman obat dari luar pulau. Seperti daun Wati yang dia bawa dari Papua. Tanaman ini diketahui berkhasiat untuk obat tidur.

Selain daun Wati, beragam tanaman obat menghiasi pekarangan rumah Cak Ir. Seperti ashitaba, purwaceng, daun bidara, daun inggu, kunyit putih, keladi tikus untuk kanker, sembung legi untuk sakit jantung, dandan gendis untuk diabetes, jahe merah, jahe sunti, temu lawak, dan temu giring.

Agar obat herbal buatannya mudah dikonsumsi, sejak tahun 2003 Cak Ir mengemasnya dalam bentuk kapsul. "Banyak pasien yang tak suka pait. Akhirnya saya buatkan dalam bentuk kapsul," ungkapnya.

Kini Cak Ir menyediakan kapsul herbal untuk menyembuhkan 40 jenis penyakit. Menurut dia, obat herbal paling banyak dicari saat ini adalah kapsul untuk obat stroke, kolesterol, asam urat, diabetes, jantung, maag, kanker, penambah stamina dan masalah kesuburan.

"Satu botol isi 60 kapsul harganya beragam, sesuai jenis bahan. Paling mahal untuk kanker Rp 100-200 ribu, kolesterol Rp 75 ribu, untuk maag dan tipus Rp 50 ribu," terangnya.

Kini Cak Ir rata-rata menangani 100 pasien setiap bulannya. Pasiennya tak hanya datang dari Mojokerto tetapi juga hingga Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Kalimantan, bahkan sampai Biak, Papua. Tak ayal omzet yang dia raup mencapai Rp 25 juta/bulan.

Tak hanya itu, obat herbal racikan Cak Ir menjadi langganan para pejabat di Mojokerto. "Bupati dan Wakil Bupati sampai sekarang rutin pakai obat kolesterol dan asam urat dari saya. Beberapa anggota dewan dan politisi juga begitu," cetusnya.

Kendati begitu, Cak Ir juga menaruh perhatian khusus bagi masyarakat di sekitar kampungnya. Dia menerapkan subsidi silang untuk membantu warga kurang mampu yang ingin berobat kepada dirinya.

"Kalau yang orang tak punya malah saya gratiskan mulai perawatan sampai sembuh. Syaratnya hanya datang ke sini dan bilang terus terang kalau tak mampu," tandasnya.
(lll/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.