.webp)
Terungkapnya lokasi pengepulan benur ini diketahui aparat, setelah adanya kecurigaan masyarakat yang curiga dengan aktivitas sang penyewa. Mendapat kabar tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan. Setelah diketahui benar adanya penampungan benur, penggerebekan pun dilakukan.
"Kita lakukan penyelidikan selama seminggu. Kita pantau terus masuknya benur. Saat mereka mengeluarkan benur lobster untuk dikirim ke luar kita lakukan penangkapan," kata Kasat Polairud Polres Banyuwangi AKP Subandi kepada detikcom, Selasa (27/2/2018).
Dalam penggerebekan tersebut, kata Subandi, polisi mengamankan puluhan ribu benur lobster. Terdiri 194 ekor lobster jenis mutiara dan 11.136 ekor lobster jenis pasir.
Baca Juga: Rumah Kos Diduga Tempat Pengepul Benur Lobster Digerebek
"Tiga orang kita amankan. Dua orang pemilik benur, R asal Banyuwangi dan I warga Sapeken. Satu lagi adalah penjaga kos. Sementara ada 5 nama pemilik benur yang sudah kita kantongi," tambahnya.
Sementara puluhan ribu baby lobster itu, tambah Subandi, didapat dari beberapa daerah. Mulai dari Kepulauan Sapeken Madura, Lombok dan Banyuwangi sendiri. Sementara untuk pengiriman baby lobster itu diduga dikirim ke berbagai daerah hingga luar negeri.
"Masih kita selidiki kemana akan dikirim. Tapi yang jelas dengan pengemasan menggunakan koper bisa jadi keluar negeri," tambahnya.
Satreskrim dan Satpolairud Polres Banyuwangi melakukan penggerebekan rumah kos yang diduga menjadi lokasi pengepulan benur lobster di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi.
Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 09.00 Wib, Selasa (27/2/2018). Tiga kamar kos diduga tempat menyimpan benur-benur lobster digeledah. Ternyata benar, dari tiga kamar tersebut d sulap menjadi tempat penyimpanan lobster, lengkap dengan kolam dan mesin penghasil gelembung udara (aerator).
(fat/fat)
