Pelajar Menulis dengan Kaki Ini Rela Berjalan 1 Jam Menuju Sekolah

Pelajar Menulis dengan Kaki Ini Rela Berjalan 1 Jam Menuju Sekolah

Yakub Mulyono - detikNews
Selasa, 23 Jan 2018 17:19 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Semangat Sulastri Hasanah dalam menuntut ilmu terbilang tinggi. Dia rela berjalan kaki dari rumah ke sekolahnya yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

"Berangkat pukul 05.30 WIB, sampai di sekolah 06.30 WIB," kata pelajar SDN Kemuning Lor 2, Arjasa, Jember, yang menulis dengan kaki karena tak memiliki dua lengan itu.

Sulastri tinggal di kawasan perkebunan Rayap, Kecamatan Arjasa. Ayahnya, Nisin, bekerja sebagai pencari rumput. Sedangkan ibunya, Maati, tidak bekerja. Sulastri merupakan anak bungsu dari empat bersuadara.

"Kakak pertama laki-laki, yang kedua perempuan. Mereka sudah menikah. Yang masih sekolah kakak yang nomor tiga dan saya," kata pelajar yang duduk di bangku kelas VI itu, Selasa (23/1/2018).

Baca Juga: Sulastri, Pelajar Penyandang Disabilitas Menulis dengan Kaki

Sulastri termasuk keluarga dari ekonomi yang pas-pasan. Pekerjaan sang ayah sebagai pencari rumput, membuat Sulastri harus hidup dengan suasana penuh kesederhanaan. Demikian juga dalam pergi ke sekolah. Bocah umur 12 tahun itu tak mengeluh meski harus jalan kaki.

Pelajar disabilitas di Jember/Pelajar disabilitas di Jember/ Foto: Yakub Mulyono


"Saya tidak tahu jaraknya berapa, pokoknya 1 jam jalan kaki. Nggak apa-apa, yang penting bisa sekolah. Jalannya juga kadang ramai-ramai sama teman-teman," kata pelajar yang bercita-cita jadi dokter ini.

Meski memiliki keterbatasan fisik, namun Sulastri bertekad untuk mewujudkan impiannya menjadi dokter. Selepas SD, dia ingin meneruskan ke salah satu SMP favorit di Jember.

"Pingin masuk SMP Negeri 2, nggak apa-apa meski berangkat dan pulangnya harus jalan kaki," katanya sambil tersenyum.

Sementara Kepala SDN Kemuning Lor 2, Arjasa, Eni Susilowati mengakui Sulastri memang dari keluarga kurang mampu. Oleh karena itu, setiap ada program bantuan dari pemerintah untuk pelajar di sekolahnya, nama Sulastri selalu masuk dalam daftar penerima.

"Setiap ada bantuan pemerintah untuk siswa di sekolah ini, Sulastri selalu kita ikutkan. Namanya pasti masuk," kata Eni. (fat/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.