Trotoar Bahayakan Disabilitas di Mojokerto Ditutup Tembok

Guiding Block untuk disabilitas ditutup tembok/Foto: Enggran Eko Budianto

Mojokerto - Guiding Block untuk disabilitas di trotoar jalan Mojokerto mengarah ke sungai, kini ditutup dengan tembok. Penyandang tuna netra tak perlu lagi takut terjungkal ke sungai.

Lantai pemandu disabilitas yang membahayakan tuna netra ini berada di 2 titik, Jalan Gajah Mada. Yakni di simpang empat Gedongan, Magersari dan di depan asrama Korem 082 CPYJ. Di kedua titik ini, sebelumnya guiding block mengarah langsung ke sungai.

Namun dari pantauan detikcom pukul 17.00 WIB, celah yang mengarah ke sungai ditutup tembok. Ketebalan tembok sekitar 15 cm dengan ketinggian sekitar 80 cm. Sehingga tuna netra yang lewat trotoar dengan panduan guiding block di Jalan Gajah Mada, tak akan tercebur ke sungai.

"Sudah ditutup dengan tembok supaya aman," kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mojokerto Agoes Heri Santoso saat dihubungi detikcom, Selasa (9/1/2018).

Terkait pemilihan warna guiding block, menurut Agoes, sudah sesuai standar. "Trotoar di Yogyakarta guiding blocknya juga warna hitam. Soal warna tidak masalah, memang sudah standarnya," terangnya.

Baca Juga: Viral Foto Trotoar di Mojokerto yang Bisa Bahayakan Disabilitas

Pembangunan saluran air dan trotoar yang dilengkapi guiding block di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Jalan Pahlawan dilakukan Pemkot Mojokerto tahun 2016. Proyek di Jalan Pahlawan senilai Rp 27,44 miliar dikerjakan PT Ardi Tekindo Perkasa.

Sementara proyek di Jalan Gajah Mada senilai Rp 23,55 miliar dimenangkan PT Gunadharma Anugerahjaya. Proyek yang biasa disebut Gamapala (Gajah Mada-Pahlawan) ini rampung di akhir tahun 2016.

Namun baru setahun berlalu, kondisi trotoar di kedua jalan ini sudah banyak yang rusak. Permukaan lantai banyak yang pecah. Salah satu penyebabnya adalah maraknya kendaraan yang parkir di atas trotoar.

"Di situ kan banyak Satpol PP, tenaganya banyak, harusnya mereka menertibkan parkir liar. Pengusaha juga harus menyediakan area parkir. Karena trotoar sudah rusak-rusak, padahal baru setahun," tegas Agoes.

Foto guiding block yang membahayakan tuna netra menjadi viral di media sosial. Lantai pemandu tuna netra itu justru mengarahkan ke sungai. Selain itu, warna guiding block dinilai tidak tepat karena berwarna gelap. (fat/fat)