Disorot Pramono, Bina Marga Ungkap 427 Km Trotoar Jakarta Ramah Disabilitas

Disorot Pramono, Bina Marga Ungkap 427 Km Trotoar Jakarta Ramah Disabilitas

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Sabtu, 24 Mei 2025 08:49 WIB
Jalur kuning pemandu jalan untuk tunanetra yang disebut guiding block perlu pembenahan. Pasalnya, jalur tersebut nabrak tiang hingga diserobot parkir dan pedagang, seperti terlihat di trotoar Jalan Dewi Sartika dan Otista Raya, Selasa (14/3/2023).
Ilustrasi trotoar (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui fasilitas trotoar di Jakarta masih belum sepenuhnya ramah disabilitas. Dinas Bina Marga DKI mencatat, hingga akhir 2024, trotoar sepanjang 427 km sudah ramah disabilitas.

"Sejak 2016, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta telah menginisiasi pembangunan dan peningkatan trotoar yang ramah bagi penyandang disabilitas melalui konsep complete street. Hingga akhir 2024, telah tercapai pembangunan dan peningkatan trotoar sepanjang 427 km dan progres ini akan terus berlanjut ke depannya," kata Kepala Bidang Kelengkapan Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hananto, kepada wartawan, Sabtu (24/5/2025).

"Sudah ramah disabilitas," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, Hananto menyebut pihaknya juga kerap melakukan pemeliharaan trotoar. Dia menegaskan pihaknya akan terus memastikan semua trotoar tersebut bisa nyaman digunakan warga.

"Selain itu, Dinas Bina Marga menjalankan program rutin pemeliharaan, mencakup perbaikan dan pembersihan, guna memastikan trotoar tetap berfungsi dengan baik serta nyaman dan aman bagi semua kalangan pengguna," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Pramono Anung mengakui fasilitas trotoar di Jakarta masih belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Pramono memerintahkan ada jalur pemandu (guiding block) di setiap jalur trotoar.

"Jakarta ini dibandingkan kota-kota lain di Indonesia sebenarnya sudah cukup baik. Tapi menurut saya sangat kurang, masih kurang," ucap Pramono di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (23/5). Pramono menjawab pertanyaan soal kelayakan fasilitas umum bagi penyandang disabilitas.

Menurutnya, seluruh pekerjaan infrastruktur, terutama pembangunan jalur pedestrian, harus memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas. Ia mencontohkan pentingnya keberadaan jalur pemandu di jalur pedestrian yang tidak boleh diabaikan dalam pembangunan.

"Dengan demikian, untuk pengerjaan yang seperti ini, kami pasti memikirkan disabilitas. Termasuk tadi di dalam membuat (jalur) pedestrian kan ada tanda (guiding block). Dan itu nggak boleh nggak ada. Harus ada untuk disabilitas," ungkapnya.

Tonton juga "Pramono Cek ASEAN Fest di Blok M Jelang HUT Jakarta Ke-498" di sini:

(azh/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads