.webp)
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui fasilitas trotoar di Jakarta masih belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Koordinator Komisi D DPRD DKI Wibi Andrino setuju dengan pernyataan Pramono.
"Setuju, kami di Komisi D DPRD DKI menilai trotoar Jakarta memang belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Banyak titik belum dilengkapi guiding block, ramp, atau penunjuk visual yang standar," kata Wibi kepada wartawan, Sabtu (24/5/2025).
Wibi lalu meminta Pemprov DKI memperbaiki trotoar agar ramah disabilitas di sekitar sekolah hingga rumah sakit. Wibi meminta rencana ini bukan hanya wacana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dorong Pemprov untuk prioritaskan perbaikan di kawasan pusat aktivitas seperti sekitar sekolah, halte TransJakarta, rumah sakit, dan perkantoran. Inklusivitas bukan sekadar wacana, tapi harus nyata di ruang publik," ujarnya.
Pramono sebelumnya mengakui fasilitas trotoar di Jakarta masih belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Pramono memerintahkan ada jalur guiding block di setiap jalur trotoar.
"Jakarta ini, dibandingkan kota-kota lain di Indonesia, sebenarnya sudah cukup baik. Tapi menurut saya sangat kurang, masih kurang," ucap Pramono di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (23/5). Pramono menjawab pertanyaan soal kelayakan fasilitas umum bagi penyandang disabilitas.
Menurutnya, seluruh pekerjaan infrastruktur, terutama pembangunan pedestrian, harus memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas. Ia mencontohkan pentingnya keberadaan jalur pemandu di pedestrian yang tidak boleh diabaikan dalam pembangunan.
"Dengan demikian, untuk pengerjaan yang seperti ini, kami pasti memikirkan disabilitas. Termasuk tadi di dalam membuat (jalur) pedestrian kan ada tanda (guiding block). Dan itu nggak boleh nggak ada. Harus ada untuk disabilitas," ungkapnya.
Simak juga video "Jalur Sepeda di Jalan Margonda Depok Ada di Atas Trotoar" di sini:
(azh/rfs)
