"Sama saja kok model rambut zaman dulu dan sekarang. Bedanya cuma satu yaitu inovasi. Misalnya kayak model rambutmu (Menunjuk seorang pria), itu sudah ada di zaman saya," ujar pemilik Barber Shop Shin Hua, Tan Ting Kok (68) di rumah sekaligus barber shopnya Jalan Kembang Jepun Bo 58 Surabaya, Minggu (8/10/2017).
Baca Juga: Menengok Barber Shop Tertua di Surabaya
Saat itu pemilik barber shop tertua di Surabaya itu menunjuk salah satu tamu laki-lakinya dengan model rambut classic cut. Sebagai orang yang telah lama terjun di dunia barber shop, Tan Ting Kok mengaku bahwa model rambut yang dimiliki seseorang berpengaruh terhadap penilaian orang di sekitarnya.
"Zaman ayahku dulu, orang berambut gondrong itu dianggap bajingan, preman. Jadi, nggak ada yang mau gondrong. Model rambut pendek populer itu," ujarnya.
Namun, Tan Ting Kok ingin melakukan suatu perubahan. Salah satunya mengubah trend rambut pendek menjadi rambut gondrong.
![]() |
"Aku yang merusak zamane ayahku, pelangganku tak gondrongno kabeh (Pelangganku rambutnya kupanjangkan semua). Itu aku ciptakan model rambut gondrong di zamanku," tambah anak ke-8 dari 17 bersaudara sembari tertawa.
Sayangnya, Shin Huasaat ini sudah ditutup sejak 5 tahun yang lalu. Salah satu alasan barber shop itu mulai sepi pengunjung, karena banyak anak muda yang kurang tertarik memangkas rambutnya di Shin Hua.
Baca Juga: Barber Shop Ini Pakai Cara Anti Mainstream Potong Rambut Pelanggannya
"Saya bisa potong rambut model zaman sekarang, tapi anak-anak muda mana mau potong rambut sama saya. Nah daripada uangnya habis buat bayar pajak, lebih baik saya stop, toh pelanggan sini juga sudah pada meninggal," pungkas Tan Ting Kok.
Barber Shop Shin Hua diketahui berdiri sejak tahun 1911. Barber shop ini warisan dari Tan Shin Tjo, ayah Tan Ting Kok. Seorang pria yang datang dari Republik Rakyat Tiongkok untuk mengadu nasib di Indonesia. (fat/fat)