"Kalau untuk ganti rugi, kami menunggu hasil lab keluar dulu. Biar ada buktinya," ujar Ketua Paguyuban Rusun Romo Kalisari Heri Supriyanto kepada detikcom, Senin (17/7/2017).
Baca Juga: Limbah B3 yang Racuni Warga Surabaya Ternyata Diimpor dari Korsel
Heri mengatakan, beberapa waktu lalu warga rusun sebenarnya ingin memprotes dengan menggelar unjuk rasa. Namun unjuk rasa itu batal karena ada jaminan bahwa pos yang ada di jalan masuk rusun di dekat jalan raya akan dibongkar.
Pos itu tidak didirikan warga rusun. Orang-orang yang ada di pos tersebut-lah yang dianggap warga rusun turut membantu pelaku pembuangan limbah. Mereka mengawal truk pengakut limbah hingga ke jembatan di dekat rusun.
"Kami tak jadi demo karena ada jaminan pos di depan akan dibongkar," tandas Heri.
Baca Juga: Risma Marah, Minta Polisi Tindak Pembuang Limbah B3
"Air di kawasan itu kan mengalir. Dan alam mempunyai kemampuan untuk memulihkan diri. Mungkin karena limbah yang dibuang banyak, kemampuan memulihkan diri alam juga butuh waktu," tandas Musdiq.
Limbah cair impor dari Korsel dibuang di saluran air dekat Rusun Romo Kalisari. Akibatnya, 20 warga teracuni dan terpaksa dirawat di rumah sakit. Warga pingsan, mual, muntah dan pusing. Wali Kota Risma marah dan menuntut agar kejadian ini diusut tuntas. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini