Ketika detikcom menelusuri alamat sesuai identitas yang dimiliki tersangka, sosok Agus sendiri tidak asing bagi warga di pemukiman padat penduduk itu.
"Oh ini, Agus yang dulu pernah tinggal disini," kata Muhamad Ali, warga ditemui detikcom, Rabu (12/7/2017) pagi.
Kata Ali, Agus sudah lama meninggalkan rumah yang beralamat sesuai dengan KTP-nya ini. Dulu, tersangka menempati rumah saudaranya bersama istri dan kedua anaknya.
"Dulu menempati rumah saudaranya bersama istri dan anaknya, sudah lama pindahnya," terang Ali ditemani warga lainnya.
Menurut Ali, tersangka memiliki kepribadian tidak lazim. Seringkali terlibat cek cok dengan keluarga serta para tetangga. Sehingga banyak dari warga yang kurang menyukai keberadaan Agus.
"Orangnya agak aneh, banyak masalah. Baik dengan keluarga maupun tetangga, karena itu banyak juga tidak suka dengan yang bersangkutan," beber Ali.
Ali sendiri tinggal tidak jauh dari rumah yang pernah ditempati Agus sejak 1997 silam. Sehingga banyak mengetahui keseharian pria diketahui tidak memiliki pekerjaan tetap itu.
"Terakhir banyak yang mencari, karena utang atau permasalahan lain. Kami warga tidak kaget dengan apa yang terjadi," ujarnya.
Namun, penangkapan Agus karena kasus teror dengan mengancam membunuh polisi, membuat kaget warga. Mereka tidak menyangka, Agus berbuat senekat itu.
"Kasusnya teror, aduh bisa dihukum berat itu. Kok bisa nekat meneror polisi," tandas Salam, warga lain bersama Ali saat berbincang dengan detikcom. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini