"Dulu jilbab istri saya tiba-tiba disaut (Disambar), sampai pulang pakai kemeja saya buat nutupi kepalanya. Makanya saya tidak berani mendekat sekarang," aku Eri (31), warga Srengat Kab Blitar kepada detikcom, Minggu (2/7/2017).
Baca Juga: Pengunjung Taman Rakyat di Blitar Diserang Siamang, Jempol Balita Putus
Cerita hampir serupa juga diakui Alkina Anna (28), pengunjung dari Tulungagung. "Tas saya juga tiba-tiba disaut, sampai saya kaget. Langsung saya tarik, tapi karena tarikan keranya lebih kuat akhirnya talinya tas lepas dibawa keranya," kenang Alkina.
Pengakuan-pengakuan ini juga diceritakan pengunjung lainnya. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar pun mengakui kenakalan siamang ini.
![]() |
"Dulu pernah lepas karena kandangnya tidak sekuat sekarang. Karena sering ada laporan rambut pengunjung dijambak, makanya untuk lapisan dinding yang samping, depan dan belakang saya buat berlapis-lapis. Tujuannya supaya tangannya siamang tidak bisa keluar," jelas Kepala DLH Kota Blitar, Pande Ketut Suryadi saat dihubungi.
Baca Juga: Pengelola Taman Kebon Rojo Salahkan Orangtua Lalai Jaga Anak
Namun ternyata, ulah siamang tidak terhenti sampai di situ saja. Sabtu (1/7) sekitar pukul 12.00 WIB, tangan Siamang keluar lewat jeruji bagian bawah kandang dan mencengkeram tangan mungil Aisyah. Akibatnya, jempol tangan kanan balita itu putus dan harus dirujuk ke RSSA Kota Malang untuk penganan medis lebih lanjut. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini