Oase di Tengah Paceklik Ikan Bagi Nelayan Trenggalek

Oase di Tengah Paceklik Ikan Bagi Nelayan Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikNews
Selasa, 16 Mei 2017 08:50 WIB
Foto: Adhar Muttaqin
Trenggalek - Sejumlah nelayan jaring tarik di Pantai Prigi Trenggalek mendapat limpahan ikan jenis layur dan lemuru. Kondisi ini bak oease di tengah musim paceklik ikan yang terjadi selama dua tahun terakhir.

Belasan nelayan tampak semangat menarik jaring yang dipasang setengah lingkaran di kawasan wisata Pantai Prigi Trenggalek. Keriuhan langsung muncul saat ribuan ikan saling berlompatan di antara jaring.

"Ayo, cepat-cepat, yang tengah amankan" ucap para nelayan, Selasa (16/5/2017).
Oase di Tengah Paceklik Ikan Bagi Nelayan TrenggalekFoto: Adhar Muttaqin

Dengan sigap, mereka mempercepat tarikan jaring untuk dibawa ke tepi. Namun karena jumlah ikan yang tertangkap cukup banyak, akhirnya proses penarikan dibagi dua kali dengan cara memotong jaring. Belasan keranjang disiapkan untuk mengangkut satu ton lebih ikan jenis layur dan lemuru tersebut.

Tidak perlu menunggu lama, ikan-ikan hasil tangkapan jaring tersebut langsung disambut para pedagang. "Mulai muncul ikan dua hari ini, jenis ikannya layur dan lemuru atau ikan juwi. Kalau untuk nelayan yang menggunakan kapal sampai sekarang masih sepi, belum ada hasil," kata salah seorang nelayan Prigi, Gendut.

Menurutnya, banyaknya hasil tangkapan nelayan jaring tarik tidak bisa diprediksi karena bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kondisi cuaca serta keberuntungan. "Istilahnya untung-untungan, kalau lagi banyak ya seperti ini, tapi kalai lagi sepi ya sama sekali tidak dapat ikan," ujarnya.

Gendut menambahkan, hasil tangkapan jaring tarik bisa menjadi tambahan penghasilan para nelayan di pesisir selatan Trenggalek, mengingat selama dua tahun terakhir terjadi paceklik ikan. Kondisi tersebut terjadi akibat cuaca buruk serta gelombang tinggi.
Oase di Tengah Paceklik Ikan Bagi Nelayan TrenggalekFoto: Adhar Muttaqin

Dijelaskan Gendut, selama musim paceklik ikan, sebagian nelayan memilih untuk beralih pekerjaan dengan mengolah lahan di kawasan hutan maupun jenis pekerjaan lain, sedangkan sisanya mencoba keberuntungan dengan memasang jaring tarik di pesisir pantai.

"Ada juga yang tetap nekat melaut dengan kapal slerek, tapi ya begitu pulang tanpa hasil yang memuaskan," imbuhnya.

Sementara itu salah seorang pedagang ikan, Umi Solikah mengatakan, minimnya hasil tangkapan nelayan menyebabkan harga ikan melonjak hingga 50 persen. Ikan jenis layur yang biasanya dijual kurang dari Rp 1 juta/keranjang, saat ini meningkat menjadi Rp 1,5 juta/keranjang.

"Kalau yang jenis juwi itu lebih murah, satu keranjang Rp 250 ribu/keranjang. Kalau pada musim ikan, juwi lebih anjlok lagi, karena jenis ikan ini hanya dipakai untuk tepung dan ikan asin," katanya.

Menurutnya, musim panen raya ikan terjadi mulai bulan Mei hingga Oktober. Pihaknya berharap kondisi cuaca terus membaik, sehingga hasl tangkapan nelayan kembali pulih seperti sedia kala. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.