Namun kali ini baju yang ditampilkan anyaman bambu yang dibentuk sedemikian rupa, dengan bentuk beragam seni dan budaya Banyuwangi. Ada yang berbentuk garuda, kepala Barong hingga Gandrung. Mereka tampil apik di depan undangan dan masyarakat. Sebagian besar desain desain bambu dibuat memiliki sayap. Ada juga potongan bambu kecil-kecil yang dirangkai menjadi rok.
Sementara catwalk yang digunakan yakni, jalan-jalan desa. Pakaian berbahan bambu merupakan puncak gelaran Festival Bambu 2017 dan dibuat warga Gintangan yang terkenal sebagai pusat kerajinan bambu di Banyuwangi. Kegiatan fashion pakaian dari bambu berlangsung mulai pukul 08.00 WIB, Sabtu (13/5/2017).
![]() |
Acara dimulai dengan tari Jejer Gandrung dengan memakai omprok berbahan bambu. Baru kemudian penampilan Barong Kumbo atau rajanya barong asal Rogojampi.
"Jumlahnya ada 66 peserta. Mulai dari desain sama modelnya dari warga Gintangan sendiri," ujar Kepala Desa Gintangan, Rusdiana kepada detikcom.
Sementara Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko dalam sambutannya mengatakan, melalui Festival Bambu harapannya bisa lebih menguatkan perekonomian di Desa Gintangan Yang sudah menjadi sentra kerajinan bambu selama puluhan tahun.
![]() |
"Dengan kerajinan bambu sehingga bisa mengangkat ekonomi masyarakat Gintangan. Sebab UMKM ini yang mengangkat perkenomian di negara maju seperti Jepang," jelasnya.
Selama tiga hari, Festival Bambu 2017 digelar di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari. Tak hanya event fashion show dengan menggunakan baju berbahan bambu, tapi juga digelar bazaar kerajinan bambu. Event ini sebagai bentuk geliat masyarakat sentra pembuat kerajinan bambu, untuk mempromosikan produk unggulan mereka, yakni berbagai kerajinan anyaman bambu. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini