Mereka adalah Marcel (26), warga Kedondong gang Buntu dan Sugiyanto alias Kotis (35), warga Jalan Donowati IV. Kedua pelaku ditembak mati di Jalan Raya Satelit Selatan.
"Awanya pada dini hari tadi kami mendengar dari radio bahwa telah terjadi perampasan motor di Jalan Dukuh Kupang," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete kepada wartawan, Sabtu (16/4/2016).
Dari situ, kata Takdir, angotanya lalu menelusuri dan menyisir jalur-jalur yang sekiranya dilewati oleh pelaku. Di Jalan Sukomanunggal, polisi melihat dua orang dengan ciri-ciri yang mirip dengan pelaku yang disiarkan di radio.
Polisi pun melakukan pengejaran. Saat dihentikan, kedua pelaku mencoba melawan. Mereka mengeluarkan clurit dan pisau panjang. Dengan sajam itu
mereka mencoba melawan polisi. Polisi pun mundur saat mendapat perlawanan.
"Kami mengeluarkan tembakan peringatan kepada kedua pelaku," lanjut Takdir.
Karena kedua pelaku tak menggubris tembakan peringatan, maka dengan terpaksa polisi menembak mereka. Tembakan ke dada pelaku sebelah kiri
menjatuhkan mereka. Polisi segera membawa mereka ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan, mereka tewas.
"Kedua pelaku merupakan seorang residivis," kata Takdir.
Lulusan Akpol 1998 ini menambahkan, tersangka Marcel sudah empat kali masuk penjara. Marcel telah melakukan perampasan motor dengan sajam di sejumlah lokasi di Surabaya seperti Dukuh Pakis, Tegalsari, Tambaksari, dan Wonokromo.
Sementara tersangka Sugiyanto merupakan residivis yang telah enam kali masuk penjara dengan kasus yang sama dengan Marcel. Aksi terakhir mereka sebelum tertembak mati adalah melakukan perampasan motor di kawasan Dukuh Kupang pada 18 Januari 2016 lalu.
Saat itu mereka merampas motor Honda BeAT milik korban. Mereka membacok kepala korban karena korban berusaha mempertahankan motornya. Korban dirawat di rumah sakit dengan empat jahitan di kepala.
"Dari tersangka kami sita clurit, pisau panjang, dan satu motor protolan," tandas Takdir. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini