Pemkot-Budayawan Rapat Bahas Bentuk Tugu Sa Gunung Tidar, Ini Hasilnya

Pemkot-Budayawan Rapat Bahas Bentuk Tugu Sa Gunung Tidar, Ini Hasilnya

Eko Susanto - detikNews
Selasa, 04 Jan 2022 16:40 WIB
FGD Pemkot Magelang dengan budayawan soal Tugu Sa Gunung Tidar, Selasa (4/1/2022)
FGD Pemkot Magelang dengan budayawan soal Tugu Sa Gunung Tidar (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Penampilan baru Tugu Sa di Gunung Tidar jadi sorotan budayawan karena dinilai tidak memperhatikan nilai budaya yang ada. Pemkot Magelang dan budayawan akhirnya berdiskusi dan sepakat untuk mengembalikan bentuk Tugu Sa seperti semula.

Focus Group Discussion (FGD) pembahasan Tugu Sa ini berlangsung di Aula Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Selasa (4/1). FGD tersebut dihadiri stakeholder terkait baik tokoh masyarakat, budayawan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta warga sekitar Gunung Tidar.

"Di pertemuan ini, alhamdulillah ada kesepakatan yang memang dicapai, Tugu Sa dikembalikan ke bentuk semula karena mengandung nilai-nilai (budaya)," kata
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, Otros Trianto saat ditemui usai FGD, Selasa (4/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otros mengaku terbuka bila ada yang ingin berkontribusi terhadap pembangunan Tugu Sa di Gunung Tidar. Namun, dia meminta tidak ada pihak yang main klaim.

"Kami harapkan kalau menyumbang tidak boleh mengklaim dan itu nanti akan kami catat. Kami catat sebagai bentuk partisipasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Otros mengatakan pengembalian bangunan Tugu Sa itu rencananya akan dimulai pada akhir bulan ini. Nantinya tim yang melakukan pembongkaran maupun mengembalikan Tugu Sa dikerjakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang.

"Sampai akhir bulan. Jadi, insyaallah 1 Februari sudah bisa melihat yang baru," katanya.

Di lokasi yang sama, Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang, Muhammad Nafi mengatakan FGD ini merupakan jalan keluar untuk mengatasi polemik soal Tugu Sa di Gunung Tidar.

"Ini merupakan pelajaran berharga bagi Pemerintah Kota Magelang dalam hal pembangunan. Penggunaan ruang publik sebagaimana diketahui Gunung Tidar merupakan RTH juga merupakan ruang publik," ujar Nafi.

"Ruang publik itu ya namanya publik juga perlu mempertimbangkan masukan-masukan atau partisipasi masyarakat sekitar yang ada," tuturnya.

(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads