Polres Boyolali, Jawa Tengah, mendirikan 10 Pos Pengamanan (Pospam) selama masa libur dan perayaan Natal hingga Tahun Baru (Nataru). Di salah satu posnya berupa check point dengan adanya tes swab antigen.
"Jadi Polres Boyolali akan mendirikan 10 Pos Pengamanan (di tempat) yang dianggap patut kita menjadikan perhatian," ujar Kabag Ops Polres Boyolali, Kompol Budiarto, saat ditemui usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Forkopimda jelang Nataru di kantor Bupati Boyolali, Rabu (15/12/2021).
Polres telah memetakan potensi ancaman saat Nataru. Seperti terorisme, kejahatan konvensional, harga pangan jelang Nataru, arus mudik dan balik, sweeping organisasi masyarakat, penyebaran COVID-19 serta bencana alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuh pos itu nanti terkait dengan jalan, pos pengamanan pelayanan, pos check point sama pos terpadu. Yang tiga pos itu nanti pos pengamanan yang kita letakkan di gereja besar," jelasnya.
Tiga gereja tersebut yakni dua di Boyolali Kota dan satu di Kecamatan Ampel. Sedangkan tujuh pospam lainnya yakni dua di wilayah perbatasan, di Ampel dan Bangak (Kecamatan Banyudono). Kemudian dua pospam di exit tol yakni exit tol bandara Ngemplak dan exit tol Mojosongo.
Dua pospam lainnya di rest area jalan tol, di KM 487 jalur A dan B. Satu pospam lagi adalah pospam terpadu di pusat kota, yaitu di depan Pasar Boyolali Kota.
Untuk pospam di rest area jalan tol KM 487 tersebut, lanjut dia, nantinya juga ada tes swab antigen. Hal ini untuk mengantisipasi warga dari luar daerah yang masuk ke Boyolali, terhadap persebaran virus Corona.
"Rencana kita untuk mengantisipasi warga dari luar daerah masuk ke wilayah kita, kita kan nggak tahu kondisi mereka. Nah kita akan melakukan di check point itu di rest area, kita akan melakukan swab antigen bagi mereka," kata Budiarto.
Simak video 'Gereja, Mal, Hingga Tempat Wisata Akan Dibatasi Saat Libur Nataru':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Konsep yang kita lakukan itu dengan Polda Jateng, itu akan diberikan stiker. Jadi mobil yang masuk wilayah Jawa Tengah, kalau sudah ada stikernya berarti sudah melakukan (tes swab antigen) check point dan jika ada mobil yang belum ada stikernya berarti dia belum melakukan check point. Kita melakukan tes swab antigen yang belum ada stikernya itu," imbuh dia.
Sedangkan jumlah anggota Polres Boyolali yang akan diterjunkan dalam pengamanan Nataru atau Operasi Lilin Candi ini sejumlah 280 personel. Mereka akan bergabung dengan instansi terkait lainnya di Boyolali dengan jumlah total ada 970 personel.
"Operasi Lilin Candi akan kita mulai tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan tanggal 2 Januari 2022," terang Budiarto.
Sementara Dandim 0724/Boyolali, Letkol Arm Ronald Siwabessy, mengatakan siap mem-backup dalam pengamanan Nataru di Boyolali. Pihaknya turut menerjunkan 213 personel dalam pengamanan.
"Termasuk menerjunkan personel untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Kami juga akan membantu penjagaan di tiap pos pengamanan," tegas Ronald.