Tolong! Kampung di Gunungkidul Ini Sering Terisolir Tiap Hujan Deras

Tolong! Kampung di Gunungkidul Ini Sering Terisolir Tiap Hujan Deras

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 22 Nov 2021 18:58 WIB
Crossway di Pedukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul yang terendam air setiap hujan deras. Hal itu membuat akses warga setempat terganggu.
Crossway di Pedukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul yang terendam air setiap hujan deras. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Gunungkidul -

Warga di Pedukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul kerap terisolir ketika diguyur hujan deras. Sebab, crossway atau penyeberangan jalan itu kerap terendam luapan Sungai Prambutan.

Dukuh Kedungwanglu Burhan Tholib menjelaskan hujan deras yang mengguyur selalu membuat crossway di kampungnya terendam luapan air sungai. Menurutnya, luapan terjadi karena ada pertemuan antara Sungai Prambutan dengan Kali Oya sehingga aliran air menjadi tidak lancar.

"Kondisi ini sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu hingga sekarang," ucap Burhan saat ditemui wartawan di Pedukuhan Kedungwanglu, Senin (22/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Burhan menyebut saat crossway terendam, ada lima RT dengan 470 KK yang terancam terisolir. Sementara warga di tiga RT lainnya bisa beraktivitas, tapi akses jalan untuk anak-anak berangkat ke sekolah masih terkendala.

Ditambah lagi, kata Burhan, untuk mengakses Pedukuhan Kedungwanglu terbilang sulit. Sebab, di sisi selatan terdapat Sungai Oya dan di sisi barat terdapat tebing.

ADVERTISEMENT

"Jadi di Pedukuhan Kedungwanglu ada 8 RT. Nah, saat musim hujan sering banjir dan warga di RT 3,4,5,6 dan 7 tidak bisa beraktivitas karena crossway yang dibangun terendam air. Untuk RT 1,2, dan 8 tidak terisolir, tetapi tidak bisa (berangkat) sekolah," ujarnya.

Dia mengungkap selama musim hujan ini, sudah empat kali warganya terisolir gegara penyeberangan jalan terendam luapan air sungai. Meski begitu, warga tetap beraktivitas seperti biasa.

"Jadi warga di sini sudah terbiasa, dan hampir semuanya bisa berenang," katanya.

"Karena kalau banjir dan kebetulan ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan ya warga lepas baju dan celana lalu berenang menyeberang sungai. Jadi bajunya diangkat gitu," imbuh Burhan.

Salah seorang warga Kedungwanglu yakni Fauzi mengungkap sejatinya ada tiga akses jalan di pedukuhan tersebut. Sedangkan crossway yang kerap terendam luapan Sungai Prambutan adalah akses di dalam pedukuhan.

"Pertama jembatan besar yang masuk kampung, dan dua jembatan yang di dalam kampung. Nah, dua jembatan ini melalui Sungai Prambutan yang sering meluap saat musim penghujan," ucap Fauzi.

Fauzi mengungkap sebenarnya ada jalur alternatif ketika crossway tersebut terendam banjir. Namun, warga harus memutar hingga belasan kilometer.

"Ada jalan memutar, tapi sulit dilalui karena harus melewati tebing dan menempuh jarak sekitar 15 kilometer. Jadi kalau terisolir ya warga makan apa yang ada saja, kan tidak bisa kemana-mana," katanya.

Selengkapnya di halaman berikutnya...

Dia menyebut ketika intensitas hujan lebat, kampungnya bisa terisolir berhari-hari. "Kalau hujan deras biasa itu paling (crossway) terendam 4 sampai 5 jam. Tapi kalau hujan deras sekali dan berhari-hari ya terisolir berhari-hari seperti tahun 2017 itu," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Banyusoco Damanhuri mengatakan, sudah ada upaya untuk meninggikan crossway. Akan tetapi hal itu tetap tidak berdampak signifikan ketika debit air meninggi.

"Karena itu satu-satunya cara ya dibangun jembatan. Tapi untuk membangun satu jembatan saja butuh sekitar Rp 500 juta," katanya.

"Di sisi lain itu statusnya jalan desa. Tapi anggaran segitu kalau dari dana desa kan tidak memungkinkan juga," lanjut Damanhuri.

Pihaknya berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul memberi bantuan pembangunan jembatan di crossway tersebut. Apalagi crossway itu sudah sering ditinjau.

"Sudah sering ditinjau dari Kabupaten, tapi ya sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Karena itu kami hanya bisa berharap semoga ke depan segera ada solusi yang tepat," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads