Wali Kota Solo Gibran Rakabuming beberapa kali memarkirkan mobil dinasnya untuk memperingatkan bawahannya yang melakukan kesalahan. Teranyar Gibran memarkirkan mobilnya di SDN Nusukan Barat Banjarsari gegara guru tak memakai masker.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu terpantau memarkirkan mobil Toyota berpelat nomor AD 1 A di halaman SD pada Selasa (9/11) lalu. Mobil berkelir putih dengan stiker waspada Corona di kap mesin itu dibiarkan hingga beberapa hari.
'Tradisi' Gibran ini dilakukan lantaran dirinya mendapati adanya pelanggaran protokol kesehatan (prokes) saat sekolah tersebut menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Para guru dan siswa kedapatan tidak mengenakan masker ketika pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengetahui sendiri gurunya tidak memakai masker," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (9/11/2021).
Gibran menyayangkan kejadian tersebut, menurutnya pendidik seharusnya memberikan contoh yang baik kepada para siswa. Namun, guru tersebut justru melakukan pelanggaran.
"Saya ke sana kok, jelas-jelas yang bukain pintu gerbang nggak pakai masker, ke ruang guru nggak pakai masker, ke kelas nggak pakai masker. Sudah cukup jelas," ujarnya.
"Yang penting itu gurunya, kalau guru pakai masker muridnya juga pakai. Tapi kalau gurunya tidak pakai, ya muridnya juga tidak pakai," sambungnya.
Gibran menegaskan, pihaknya bakal memberikan sanksi kepada oknum guru pelanggar prokes. Dia juga memberi peringatan khusus kepada kepala sekolah jika kembali menemukan pelanggaran.
"Ini teguran terakhir. Ya ada (sanksi), biar dieksekusi Kadisdik. (Kalau terjadi pelanggaran lagi) berarti kan kepala sekolahnya nggak bisa mengarahkan," paparnya.
Sementara itu, Kepala SDN Nusukan Barat Sri Suramtini mengaku tidak mengetahui peristiwa saat Gibran mendatangi sekolahnya. Dia pun mengungkap hasil swab para warga di sekolahnya.
"Saya tadi pas rapat, hasilnya negatif semua," ujarnya singkat sembari meninggalkan wartawan yang menunggu di depan sekolah.
Gaya Gibran memarkirkan mobil dinas ini dinilai pakar komunikasi politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Sri Hastjarjo sebbagai bentuk peringatan. Hastjarjo menyebut peringatan itu dilakukan secara simbolik yang menjadi ciri khas orang Jawa ketika menyampaikan pesan.
Orang Jawa memang lebih suka dengan simbol, tidak to the point. Karena terkadang itu adalah cara halus agar tidak mempermalukan, tapi pesannya tetap sampai," kata Hastjarjo saat dihubungi detikcom, Rabu (10/11).
Tak hanya Gibran, Hastjarjo lalu menyinggung gaya komunikasi Jokowi dan Presiden kedua RI Soeharto yang juga menggunakan bahasa simbol. Menurutnya, Soeharto juga tidak pernah terlihat marah di depan publik.
"Seperti Pak Harto, kelihatannya kan hanya senyum saja. Tapi orang dekat atau jajarannya tahu Pak Harto sedang marah," ujar dia.
Selanjutnya deretan aksi Gibran parkir mobil dinas untuk tuding kesalahan bawahan...
Simak Video: Sentilan Gibran ke Guru di Solo yang Tak Pakai Masker saat PTM