Keberadaan makam bernisan di trotoar jalan penghubung Solo-Sukoharjo, kawasan Tanjunganom, Grogol, Sukoharjo selama ini tak banyak diketahui orang. Rupanya lokasi tersebut merupakan tempat kucing kesayangan raja Pakubuwono (PB) X dikuburkan.
Seperti makam manusia pada umumnya, makam ini menghadap ke utara-selatan. Makam ini juga ditandai dengan aksara Jawa di sisi selatan nisan.
Komunitas sejarah Kota Solo, Solo Societeit, pernah membuat kajian mengenai makam kucing tersebut. Ketua Solo Societeit, Dani Saptoni mengatakan kucing betina yang dimakamkan itu memiliki nama Nyai Sembro, sesuai aksara jawa di nisan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tulisannya ini bacanya 'klangenandalem Nyai Sembro'. Maksudnya ialah binatang peliharaan kesayangan dari raja, kucing betina ini namanya Nyai Sembro," kata Dani saat dihubungi detikcom, Selasa (9/11/2021).
Jenis candramawa
Dani mengatakan PB X memiliki tiga ekor kucing. Nyai Sembro, menurutnya, ialah kucing berjenis persia.
"Dari sejumlah dokumen yang saya baca, PB X memiliki tiga kucing, dua berjenis persia, satunya siam. Kucing persia ini pada zaman dahulu sangat jarang dimiliki," kata dia.
Menurutnya, kucing persia milik PB X itu juga disebut sebagai jenis candramawa. Candramawa diambil dari cerita dalam kitab karya Ronggowarsito.
"Candramawa sendiri istilah untuk menggambarkan kucing hitam dengan corak putih di kepala dan kaki. Ada legenda dalam Serat Pustakarajapurwa karya Ronggowarsito yang menceritakan Dewa Candra atau dewa bulan yang pernah menjelma sebagai kucing. Kucing ini juga memiliki mata setajam bulan purnama," ujarnya.
Makam hewan kesayangan raja
Terkait keberadaan makam di trotoar jalan kawasan Tanjunganom, Dani menyebut zaman dahulu lokasi tersebut adalah makam khusus hewan peliharaan Keraton Kasunanan Surakarta. Namun hanya kucing tersebut yang dimakamkan dengan kijing atau nisan.
"Dulu di situ ada makam hewan-hewan kesayangan keraton. Tapi yang dikijing cuma kucing itu," katanya.
Sementara pemilik rumah di sebelah makam, Yudi, mengaku sudah mengetahui keberadaan kuburan itu sejak kecil. Namun berdasarkan cerita orang tuanya, jalan di depan rumahnya masih berupa perkampungan.
"Dulu masih kampung di sini, baru berubah menjadi jalan itu tahun 1980-an. Ceritanya dulu memang di sini makam binatang peliharaan keraton, kalau yang ini makam kucing PB X," kata Yudi saat ditemui detikcom, Selasa (9/11/2021).
Tak pernah temui hal aneh
Meski hidup berdampingan dengan makam, Yudi mengaku tidak pernah menemukan hal aneh. Justru banyak orang dari luar kampung yang bercerita melihat sesuatu yang aneh.
"Kalau orang sini tidak pernah melihat yang aneh-aneh. Malah orang luar biasanya yang melihat, misalnya burung, atau ada mobil tiba-tiba berhenti dikira menabrak kucing, padahal tidak apa-apa," ujar dia.
Yudi mengatakan saat ini sudah hampir tidak ada warga yang melakukan ritual di makam tersebut. Namun memang terkadang ada orang tak dikenal datang untuk berziarah.
"Kalau zaman kakek nenek saya masih ada yang nyekar (ziarah). Kalau sekarang nggak ada. Tapi kadang ada orang luar kota datang ke makam," ungkapnya.
Konon adalah kucing sakti
Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Puger, membenarkan bahwa batu nisan di Tanjunganom merupakan kuburan kucing klangenan atau kesayangan PB X. Kucing tersebut menurutnya berjenis persia.
"Memang setiap raja punya klangenan masing-masing. Sinuhun PB X memang suka kucing, jenisnya khusus, yaitu persia," kata Puger saat dihubungi detikcom, Selasa (9/11/2021).
Jenis persia tersebut juga disebut sebagai candramawa. Selain memiliki mata yang cerah, kucing candramawa dia sebut memiliki kemampuan khusus.
"Memang candramawa milik PB X ini konon punya kemampuan. Misal kalau melihat cicak itu bisa jatuh sendiri cicaknya," kata dia.
(bai/mbr)