Dihantam Hujan Deras, Tanggul 30 Meter di Klaten Ambrol

Achmad Syauqi - detikNews
Kamis, 11 Nov 2021 19:28 WIB
Tanggul sungai longsor di Sawit, Gantiwarno, Klaten, Kamis (11/11/2021). (Foto: dok. Klaten Tangguh Bencana)
Klaten -

Tanggul Sungai Kongklangan di Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, ambrol dihantam curah hujan tinggi. Panjang talut mencapai sekitar 30 meter.

"Panjangnya sekitar 30 meter dengan tinggi 4 meter. Yang ambrol tanggul sungai tidak ada bangunan," jelas Kades Sawit, Maryadi, kepada detikcom, Kamis (11/11/2021).

Maryadi menuturkan tanggul itu diduga ambrol karena diguyur hujan lebat sejak Rabu (10/11) malam sampai Kamis (11/11) pagi. Beruntung bagian talut yang ambrol itu tidak menutup akses jalan.

"Longsoran masuk ke saluran Jetis Bulu sehingga menutupi aliran. Longsoran tidak memutus jalan utama tapi ke arah taman," sebut Maryadi.

Maryadi menerangkan lokasi talut yang ambrol itu sudah diminta pihak desa untuk menjadi taman atau ruang terbuka hijau. Mulanya tanggul itu sempit dan kini dilebarkan.

"Tanggul tanah, dulu awalnya tanggul kecil dilebarkan untuk jalan menuju taman. Padahal di bawah sudah ditalut tapi tidak kuat," lanjutnya.

Maryadi menduga tanggul itu rapuh diduga karena pengurukan tanah hanya dilakukan sekali dan tidak bertahap. Sekali uruk langsung penuh sehingga tidak kuat.

"Jadi tidak kuat. Uruk diselesaikan sekali jadi tidak kuat saat air hujan tinggi, ini penanganan sementara bisa dengan bronjong kawat," imbuhnya.

Terpisah, Sekcam Gantiwarno, Sri Yuwana Haris Yulianta, mengatakan tanggul tanah longsor setelah diguyur hujan lebat. Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 10.00 WIB tadi.

"Teman-teman relawan tahu dan dicek pukul 10.00 WIB. Longsor masuk ke saluran Jetis Bulu, dan penanganan paling cepat dengan bronjong kawat," kata Haris pada detikcom.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pemkab Klaten, Rujedi, menambahkan bahwa logistik bronjong kawat di BPBD saat ini habis. Rujedi menyebut stok yang ada tersisa 3 ribu sak pasir.

"Bronjong kawat sudah habis karena ini akhir tahun. Ada 3.000 sand bag, itu pun sisa digunakan di Desa Tlingsing," jelas Rujedi pada detikcom.

Rujedi mengaku akan segera berkoordinasi ke Dinas PUPR Klaten untuk mengajukan bantuan bronjong.

"Coba kita koordinasi dengan DPU untuk bronjong kawat. Tapi jika mendesak sebenarnya bisa lapor ke balai besar sungai," imbuhnya.




(ams/rih)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork