Rubicon Warga Sukoharjo Dicuri, Ternyata Pelakunya Pakai GPS

Rubicon Warga Sukoharjo Dicuri, Ternyata Pelakunya Pakai GPS

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 16:09 WIB
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengembalikan barbuk pencurian mobil ke pemilik Rubicon
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengembalikan barbuk pencurian mobil ke pemilik Rubicon (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Pencurian mobil mewah Jeep Rubicon menjadi salah satu kasus yang diungkap Polda Jawa Tengah dalam sebulan terakhir. Modus pencurian ini dengan memasang GPS untuk mobil yang diincar dan mencurinya saat sepi.

"Yang menonjol ini ada satu kita ungkap jaringan (pencurian) mobil mewah," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi saat rilis hasil operasi Candi Sikat Jaran di Mapolda Jateng, Selasa (2/11/2021).

Peristiwa hilangnya mobil mewah tersebut terjadi tanggal 8 Oktober 2021 lalu di Perumahan Hunian 2 Desa Gentan, Baki, Sukoharjo. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Djuhandani, mengatakan pelaku bernama Rahmat ditangkap di Bandung sekitar dua pekan setelah kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Bandung baru ditaruh di persembunyian di salah satu hotel. Mobil sudah diganti pelat nomor, " kata Djuhandani.

Djuhandani mengatakan pelaku Rahmat merupakan bagian dari sindikat pencurian mobil mewah. Ternyata dalang pencurian itu merupakan seorang tahanan yang kini berada di Rutan Polda Metro Jaya.

ADVERTISEMENT

"Pengendalinya tahanan di Rutan Polda Metro," tegasnya.

Tahanan berinisial B itu diketahui memerintah Rahmat untuk mencuri mobil yang sudah ditentukan lokasinya. Informasi soal lokasi ini ternyata didapatkan dari GPS yang sudah dipasang di Rubicon tersebut.

"Modusnya menaruh GPS dalam mobil. Pemetik (Rahmat) dikasih share lock dan kunci duplikat. Sehingga pemetik bisa melakukan pengambilan berdasarkan share lock oleh pelaku di tahanan Polda Metro, dia ditahan terkait kasus penipuan dan penggelapan," jelasnya.

Djuhandani menegaskan masih melakukan penelusuran terkait pemasangan GPS tersebut. Menurutnya ada berbagai kemungkinan terkait pemasangan GPS itu, seperti di bengkel maupun di pencucian mobil.

"Kita akan selidiki lebih lanjut kayaknya berkaitan dengan bengkel-bengkel, baru kita pelajari apakah bengkel resmi atau tidak. Bisa juga menduga berkaitan dengan tempat-tempat mobil biasa diparkir melalui jasa parkir, pencucian mobil dan sebagainya. Ini sedang kita pelajari," katanya.

Djuhandani mengungkap ada beberapa mobil mewah lain yang juga sudah diincar dalang pencurian tersebut. Hal ini diketahui dari sejumlah titik share location yang diberikan B.

"Perkara ini setelah dipelajari ada beberapa lokasi kendaraan yang diberikan pada pemetik. Kami dapatkan lagi calon mobil yang akan dipetik Rubicon juga di Wonosobo," ujarnya.

Selanjutnya pengakuan pelaku pencuri Rubicon di Sukoharjo...

Sementara itu, tersangka Rahmat mengaku diminta temannya yang sedang dalam tahanan untuk mengambil mobil. Dia mengaku mendapatkan upah sebesar Rp 50 juta.

"Bilangnya ambil mobil di Solo. Dikasih kunci dan kirim share lock, kunci diberi langsung sama pembantunya. Mobil saya bawa ke Bandung terus ke Jakarta. Sama kakaknya (yang menyuruh) dibawa lagi ke Bandung," aku Rahmat.

Terpisah, pemilik mobil, Feri mengatakan mobil itu dia beli second sebesar Rp 700 juta pada 2012 lalu. Saat kejadian pencurian, Feri mengaku meninggalkan mobil di rumahnya yang kosong di Sukoharjo.

"Ketahuan ya pas siang, rumah memang kosong saya tinggal. Saksi tidak ada yang melihat kejadiannya. Kunci ada di tetangga, memang saya titipi untuk dipanasi mobilnya," jelas Feri.

Feri pun senang kasus pencurian mobilnya ini terungkap. Feri mengatakan selain pelat mobil yang diganti, tidak ada kerusakan pada kendaraannya itu.

"Alhamdulillah kondisi utuh, cuma pelat diganti," ujar Feri.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads