Wanita Tewas di Bantul Ternyata Dibunuh Kekasih Gelap, Ini Tampang Pelaku

Wanita Tewas di Bantul Ternyata Dibunuh Kekasih Gelap, Ini Tampang Pelaku

Pradito Rida Pertana - detikNews
Jumat, 29 Okt 2021 13:11 WIB
Yunarto, pelaku pembunuhan wanita yang mayatnya ditemukan di muara sungai, Bantul, Jumat (29/10/2021).
Yunarto, pelaku pembunuhan wanita yang mayatnya ditemukan di muara sungai, Bantul, Jumat (29/10/2021). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul -

Kematian wanita berinisial M yang mayatnya ditemukan di muara Sungai Opak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (25/10) akhirnya terungkap. Pelaku pembunuhan itu ternyata kekasih gelap korban, Yunarto (49).

"Setelah tahu identitas korban dilanjutkan penyelidikan oleh tim gabungan, dan alhamdulillah dari penyelidikan akhirnya mengerucut ke satu orang yang diduga sebagai pelaku," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan saat jumpa pers di Polres Bantul, Jumat (29/10/2021).

Pelaku yang merupakan warga Pedukuhan Gesikan, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul ditangkap pada Rabu (27/10) malam. Yunarto ditangkap saat sedang turun dari bus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, saat mau ditangkap Y hendak melarikan diri dan kami terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur hingga seperti ini kondisinya (kaki kiri tertembak)," ujarnya.

Polisi menyita beberapa barang bukti seperti kalung dan cincin milik korban, kemudian gawai milik pelaku. Selain itu polisi juga menyita sisa uang milik korban sebesar Rp 48 ribu, pakaian korban, tas pinggang milik pelaku serta ada dua unit motor masing-masing milik pelaku dan korban.

ADVERTISEMENT

"Jadi (asal pelaku) masih satu kampung dengan korban. Untuk pekerjaannya buruh harian lepas," ucapnya.

"Dan dari pemeriksaan, Y sudah ada hubungan dengan korban. Bahkan pengakuannya sempat melakukan hubungan di losmen sebelum kejadian dan selanjutnya ke pantai dan terjadi pencurian dengan kekerasan itu," lanjut Ihsan.

Secara rinci, Ihsan menjelaskan bahwa awalnya Yunarto mengajak korban bertemu pada hari Minggu (24/10). Di mana saat itu korban mengendarai motor matik dan Yunarto mengendarai motor jenis bebek. Keduanya bertemu di RSUD Panembahan Senopati, Bantul.

"Kemudian jalan-jalan ke kawasan Pantai Depok pakai kendaraan korban. Sedangkan motor pelaku dititipkan di RSUD Panembahan Senopati," katanya.

Keduanya lalu sempat ke salah satu losmen di kawasan Parangtritis dan berlanjut menikmati suasana Pantai Depok. Usai menikmati suasana di Pantai Depok, korban mengajak untuk pulang. Saat itulah pelaku menganiaya korban hingga tewas.

"Pelaku masih sempat menyeret mayat korban sekitar 3-4 meter di sekitar pinggir muara Sungai Opak," ujarnya.

Pelaku kemudian mengambil uang Rp 200 ribu, perhiasan berupa kalung cincin, termasuk motor korban. Untuk mengelabuhi petugas, motor milik korban dibawa ke Pasar Bantul kemudian menuju ke RSUD, tempa pelaku memarkir motor miliknya menggunakan ojek online.

"Setelah itu Y pulang ke rumah dan ke Surabaya untuk menghilangkan jejak dan sembunyi. Karena uang miliknya habis, maka Y pulang ke Bantul dan ditangkap," katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Saksikan juga 'Pria Asal Bantul Perkosa Anak Pacarnya Sampai Belasan Kali':

[Gambas:Video 20detik]



Ihsan menyebut motif di balik pembunuhan ini yakni Yunarto terlilit banyak utang sehingga membutuhkan uang dengan cepat. Oleh sebab itu Yunarto merampas barang berharga milik korban.

"Dan dari pengakuan tersangka tidak ada rencana, spontanitas karena niatnya hanya mau hartanya saja tapi karena korban melakukan perlawanan, lalu dianiaya," ujarnya.

Sedangkan terkait status hubungan keduanya, Ihsan mengatakan bahwa korban memiliki suami sah. Sedangkan Yunarto telah bercerai dengan istrinya.

Atas perbuatannya, Yunarto disangkakan Pasal 365 KUHP ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Sementara itu, Yunarto yang dihadirkan dalam jumpa pers mengakui semua perbuatannya.

"Saya menyesal sekali, saya tidak niat untuk membunuh," katanya sembari menangis.

"Kalau lamanya hubungan (dengan korban), saya sudah setengah tahun," imbuh Yunarto.

Yunarto mengaku kabur ke Surabaya karena ingin bertemu pacarnya. Namun karena uangnya habis, dia akhirnya kembali ke Bantul.

"Sebelum kejadian sudah ada janjian sama pacar saya, karena yang saya sukai yang di Surabaya," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads