Beda Polisi-Keluarga dengan UNS soal Kondisi Jasad Peserta Diksar Menwa

Beda Polisi-Keluarga dengan UNS soal Kondisi Jasad Peserta Diksar Menwa

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 26 Okt 2021 19:24 WIB
Kos dekat kampus di Solo, Selasa (26/3/2019).
Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo -

Gilang Endi Saputra (21), meninggal dunia saat mengikuti Diksar Menwa di kampusnya, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ada perbedaan keterangan antara polisi dengan pejabat UNS maupun keluarga terkait kondisi jasad korban saat meninggal dunia.

Wakil Rektor UNS, Ahmad Yunus, bercerita dia sempat melihat mata jenazah Gilang Endi Saputra ditutupi tumbukan daun.

"Saat saya di rumah duka, jenazah belum diautopsi, saya izin ingin melihat, boleh dibuka bersama ayahnya. Saya lihat pada saat itu, mata (Gilang) ditutup kayak dheplokan (tumbukan) daun lembut warna hijau tua," kata Yunus dalam jumpa pers di UNS, Selasa (26/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yunus mengatakan dirinya sempat ikut mengantarkan jenazah ke rumah duka, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (24/10) pagi.

Dia mengaku tidak mengetahui apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun secara sekilas, dia tidak menemukan bekas luka di sebagian tubuh korban.

ADVERTISEMENT

"Sekilas secara fisik saya tidak melihat apakah berdarah atau tidak. Secara fisik di dada sampai perut tidak ada tanda-tanda yang merah atau hitam atau robek. Itu tidak saya lihat. Terus ditutup lagi," ungkapnya.

Sedangkan polisi menyebut Gilang meninggal dunia diduga akibat mengalami penyumbatan otak. Selain itu ditemukan tanda bekas kekerasan.

"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (26/10).

Dalam penanganan kasus tersebut, Polda Jateng sudah memeriksa 18 orang. Ke-18 orang itu terdiri dari 8 orang peserta Diksar Menwa, 9 orang panitia dan seorang dosen. "Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum ada tanda-tanda kekerasan," imbuhnya.

Simak video 'Buntut Meninggalnya Mahasiswa Gilang, Semua UKM UNS Disetop!':

[Gambas:Video 20detik]






Selanjutnya: keluarga sebut luka dan banyak darah pada tubuh korban...

Keterangan polisi ini didukung uraian pihak keluarga Gilang yang merasa curiga dengan luka-luka di jasad korban yang tidak wajar. Hal ini diketahui keluarga setelah membuka peti jenazah Gilang setibanya di rumah duka di Karanganyar.

"Kondisi korban mukanya sudah memar, banyak mengeluarkan darah. Di tengkuk juga ada luka," terang kerabat korban, Sadarno, Senin (26/10).

Mendapati kondisi tersebut, lanjutnya, pihak keluarga kemudian menggelar musyawarah hingga akhirnya memutuskan untuk melapor polisi.

Halaman 2 dari 2
(mbr/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads