Rangga Bocah Klaten yang Mendadak Buta Masih Utang Biaya RS Belasan Juta

Rangga Bocah Klaten yang Mendadak Buta Masih Utang Biaya RS Belasan Juta

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 19 Okt 2021 14:16 WIB
Rangga Dimas Iskandar (6) bocah yang kehilangan penglihatannya, Klaten, Selasa (19/10/2021).
Rangga Dimas Iskandar (6) bocah yang kehilangan penglihatannya, Klaten, Selasa (19/10/2021). (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Kisah Rangga Dimas Iskandar (6) yang mengalami kebutaan mendadak dan ditinggal pergi sang ayah masih belum berakhir. Keluarga bocah yang tinggal di Klaten, Jawa Tengah itu ternyata masih harus membayar biaya rumah sakit perawatan Rangga sekitar Rp 12 juta.

"Iya ada (tunggakan) sekitar Rp 12 juta. Tapi saya tidak tahu dibayar atau belum karena dulu yang mengurus ayahnya," ungkap ibu Rangga, Umiyatun, kepada detikcom, Selasa (19/10/2021).

Menurut Umiyatun, tanggungan biaya itu terjadi karena saat masuk RS di Klaten pertama kalinya, anak semata wayangnya itu belum mendaftar BPJS. Pada perawatan selanjutnya, barulah biaya pengobatan Rangga ditanggung BPJS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat masuk RS pertama bulan Maret 2021 belum punya BPJS. Saat periksa kedua baru pakai BPJS setelah dibantu diuruskan tetangga yang kerja di RS," sambung Umiyatun.

Umiyatun mengaku tidak memegang rincian tunggakan RS tersebut karena yang mengurus Dias, suaminya yang kini entah ada di mana. "Yang tahu itu ayahnya, waktu itu KTP saya diminta dan sampai sekarang belum kembali. Apa mungkin untuk jaminan, saya juga tidak tahu" kata Umiyatun.

ADVERTISEMENT

Meskipun demikian, imbuh Umiyatun, sampai sekarang juga tidak pernah ditagih RS. Tunggakan itu pernah diurus tetangganya.

Kades Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Mujahid Jariyanto, mengaku juga pernah mendengar soal tunggakan itu. Namun soal benar atau tidaknya, dirinya belum menanyakan langsung ke keluarga.

"Saya tidak tahu secara pastinya, saya tidak tahu tapi saya pernah dengar seperti itu (tunggakan RS). Karena ini sensitif saya belum berani bertanya pada keluarga," ungkap Mujahid kepada detikcom.

Untuk persoalan status kependudukan, imbuh Mujahid, secara de jure keluarga Rangga bukan warganya. Namun pemerintah desa sudah membuat surat domisili untuk mereka.

Saat dimintai konfirmasi, Sub koordinator Hukum dan Humas RS Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, Hendra Harmoko membenarkan masih adanya tunggakan atas nama pasien Rangga tersebut. Jumlah totalnya sebesar Rp 12.599.333.

"Jumlahnya Rp 12.599.333. Menurut data di keuangan yang saya konfirmasi belum terbayar," jelas Hendra kepada detikcom lewat pesan singkat hari ini.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Sebelumnya diberitakan, Rangga Dimas Iskandar, bocah asal Klaten, kini tak bisa lagi melihat sejak Februari lalu. Sang ibu, Umiyatun, menuturkan mulanya putra semata wayangnya itu hanya mengalami kejang-kejang.

"Awalnya bulan Februari lalu kejang. Padahal demamnya tidak tinggi karena cuma sekitar 38 derajat," ungkap Umiyatun kepada detikcom, Senin (11/10).

Umiyatun tak menyangka demam itu membuat putra kesayangannya kehilangan penglihatan. Kini mata Rangga lebih banyak terpejam dan bila terbuka tampak semacam selaput putih di kedua bola matanya.

Namun Rangga bukan anak yang pemurung, meski tak bisa melihat lagi, dia tetap ceria. Bocah itu pun tampak aktif meraba-raba ruangan yang dilewatinya.

Perjuangan Umiyatun tak berhenti di situ. Suaminya Dias (35) hingga saat ini tak diketahui ke mana rimbanya.

"Ayahnya kerja di kapal. Berangkat bulan Juni lalu, kondisi Rangga dia ya tahu tapi ya ditinggal begitu. Sampai sekarang tidak bisa dihubungi. Dulu saat HP-nya aktif saja tidak bisa, mungkin sengaja atau tidak saya tidak tahu," ujar Umiyatun pilu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads